Showing posts with label Pendidikan Islam. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan Islam. Show all posts

SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM - AL QUR’AN

SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM - AL QUR’AN

\

Dari segi bahasa, Al-Qur’an berasal dan kata qara’a-qira’atan-qur’anan, yang berarti sesuatu yang dibaca atau bacaan. Dari segi istilah, Al-Quran adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dalam bahasa Arab, yang sampai kepada kita secara mutawattir, ditulis dalam mushaf dimulai dengan surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nas, membacanya berfungsi sebagai ibadah, sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw. dan sebagai hidayah atau petunjuk bagi umat manusia,

Beberapa penjelasan Allah tentang Al-Qur’an sebagai sumber hukum Islam dan Allah terdapat dalam firman-Nya berikut ini.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu, Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahNya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah da n hari kemudian, Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Qs. an-Nisa’ [4]: 59)

Adapun Isi kandungan Al-Qur’an adalah sebagai berikut.

1. Segi kuantitas
Al-Qur’an terdiri dan 30 Juz, 114 surah, 6.236 ayat, 323.015 huruf dan 77.439 kosa kata.

2. Segi Kualitas

a. Akidah juga disebut dengan istilah keimanan. Orang
yang berakidah berarti orang yang beriman. Akidah Islam adalah keyakinan berdasarkan ajaran Islam yang bersumber dan kitab suci. Inti pokok ajaran akidah Islam adalah tauhid, yakni keyakinan bahwa Allah Maha Esa.

b. Ibadah dan Muamalah
Ibadah adalah menyembah atau mengabdi sepenuhnya kepada Allah Swt. Dan tunduk, taat dan patuh kepada-Nya. Contohnya salat, puasa, haji, zakat dan lainnya. Qur’an tidak hanya memberikan ajaran tentang ibadah sebagai wujud kepatuhan manusia terhadap Allah Swt. tetapi juga mengatur bagaimana memenuhi kebutuhan lain manusia dengan hubungannya dalam kehidupan. (Misalnya: silaturrahim, jual beli, hutang piutang sewa menyewa, dan kegiatan lain dalam kehidupan bermasyarakat. Kegiatan dalam hubungan antar manusia ini disebut dengan mu’amalah,

c. Akhlak
Yaitu tuntunan agar setiap muslim memiliki sifat-sifat mulia dan menjauhi sifat tercela

d. Hukum
Hukum sebagai salah satu isi pokok ajaran al Qur’an berisi kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan dasar dan menyeluruh bagi umat manusia. Tujuannya adalah untuk memberikan pedoman kepada umat manusia agar kehidupasannya menjadi adil, aman, tenteram, teratur, sejahtera dan selamat di dunia maupun di akhirat kelak. Contohnya adalah hukum perkawinan, hokum waris, hukum perang dan lain-lain.

e. Sejarah .
Sejarah atau kisah-kisah dalam Al-Qur’an bukanlah cerita atau dongeng apalagi karya fiksi. Kisah dalam Al-Qur’an dimaksudkan untuk menjadi ‘ibrah (pelajaran) bagi umat Islam. Ibrah tersebut kemudian dapat dijadikan petunjuk untuk menjalani kehidupan agar sesuai dengan petunjuk dan keridhaan Allah Swt.

f. Dasar Ilmu Pengetahuan . .
Banyak ayat dalam Al-Qur’an yang memberikan isyarat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat potensial untuk kemudian dapat dikembangkan guna kemaslahatan dan kesejahteraan hidup manusia.

Sesudah Rasulullah saw. wafat atau pada masa khalifah Abu Bakár, Umar bin Khattab mengajukan usul pembukuan Al-Qur’an mengingat banyaknya penghafal Al-Qur’an yang gugur di medan peperangan. Pada masa khalifah Usman bin Affan, pembukuan Al-Qur’an ditind lanjuti dan disempurnakan. Penyempurnaan itu meliputi penyeragaman ejaan dan tulisan serta susunan ayat dan surah.

Penyempurnaan pembukuan Al-Qur’an ini dipimpin oleh Zaid bin Tsabit dengan anggota Abdullah bin Zubair, Said bin Ash, dan Abdur Rahman bin Haris bin Hisyam. Dan kerja keras itu menghasilkan lima buah kitab Al-Qur’an yang dinamai Mushaf.

Salah satu mushaf yang diserahkan kepada Khalifah Usman di Madinah disebut mushaf al-Imam atau mushaf Usmani, Al-Qur’an menjadi pedoman hidup tidak hanya untuk bangsa Arab saja, tetapi Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia yang meyakininya.

Pada masa Nabi Muhammad saw, pemeliharaan kemurnian AI-Qur’an sudah dimulai dilakukan yaitu dengan cara :
1. Hafalan dari para penghafal Al Qur’an
2. Penulisan Al-Qur’an untuk Rasulullah saw. secara khusus.
3. Pencatatan Al-Qur’an oleh mereka yang mahir baca tulis untuk disimpan sendiri.

Bagikan ke WhatsApp

NIKMATNYA MENCARI ILMU DAN INDAHNYA BERBAGI PENGETAHUAN

Allah Swt telah menjanjikan kepada orang-orang yang memiliki pengetahuan dengan derajat yang tinggi di sisi-Nya, begitu pula di sisi manusia lainnya. Rasulullah Saw menganjurkan setiap umat Islam agar menuntut ilmu setinggi-tingginya, seperti dituangkan dalam QS. Al-Baqarah ayat 247 :

وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا قَالُوا أَنَّى يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (247)

Artinya :
Nabi mereka mengatakan kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi raja kalian." Mereka menjawab, "Bagaimana Talut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedangkan dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?"
Nabi (mereka) berkata, "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi raja kalian dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa" Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.

Belajar adalah kewajiban bagi setiap muslim. Wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad Saw adalah perintah untuk membaca atau belajar. Wahyu tersebut adalah QS. Al-Alaq ayat 1-5

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)

Artinya :
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QS Al-Alaq:1-5)

Islam tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban manusia karena jenis kelaminnya, Dalam menuntut ilmu semua memiliki hak dan kewajiban yang sama antara laki-laki dan perempuan , supaya dapat mengelola dan merekayasa kehidupan di bumi ini, maka dibutuhkan bekal ilmu pengetahuan.

Agar mencapai tingkat keimanan tertinggi kepada Allah Swt dan makhluk-makhlukNya yang gaib, dibutuhkan ilmu pengetahuan yang luas pula, Islam mengajarkan bahwa menuntut ilmu itu dimulai sejak dari ayunan sampai ke liang lahat.

Menuntut ilmu artinya berusaha menghasilkan segala ilmu, baik dengan cara bertanya, melihat ataupun mendengar.

Hukum menuntut ilmu terbagi atas dua yaitu fardhu kifayah dan fardhu ‘ain

Fardhu kifayah, yaitu berlaku unttuk ilmu yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafir, antara lain Ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falak, ilmu eksakta, dan sebagainya.

Fardhu ‘ain yaitu jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt dengan segala sifatNya, ilmu tentang tata cara beribadah dan sebagainya.

Keutamaan orang yang menuntut ilmu :
• Derajatnya lebih tinggi di sisi Allah Swt
• pahalanya besar di hari kiamat nanti
• Lebih utama daripada seseorang ahli ibadah
• Lebih utama daripada shalat 1000 rakaat
• Pahalanya seperti orang yang sedang berjihad di jalan Allah swt
• Senantiasa dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surga

Bagikan ke WhatsApp

BERPAKAIAN DALAM ISLAM


Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat tinggal. Pakaian adalah alat untuk melindungi tubuh dan untuk memperindah penampilan. Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Pakaian termasuk nikmat Allah Swt. yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya.
Allah Swt berfirman:

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Artinya:
Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa ltulah yang paling balk. Yang demikian (tu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, f4udah-mudahan mereka selalu ingat. (Q.S. aI-A’raf [7]: 26).

Aurat secara bahasa artinya adalah malu, aib atau buruk. Aurat adalah bagian dan tubuh manusia yang wajib ditutup dan pandangan orang lain. Menampakkan aurat bgi umat Islam dianggap melanggar syariat dan dihukumi sebagai sebuah dosa.

Secara normatif aturan hukum baku berkenaan dengan perintah berpakaian dan menutup aurat beserta batasan batasannya diungkapkan secara eskplisit dalam Al-Qur’an. Beberapa aýat yang terkait dengan hal tersebut memberikan rambu-rambu bagi para wanita mukallaf untuk memenuhi batasan yang diberikan oleh Al-Qur’an.

Allah Swt berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Artinya:
Hal Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri—isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka “. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S. aI-Ahzab [33]: 59)




Menurut syariat Islam menutup aurat hukumnya wajib bagi setiap orang mukmin baik laki-laki maupun perempuan terutama yang telah dewasa dan dilarang memperlihatkannya kepada orang lain dengan sengaja tanpa ada alasan yang dibenarkan syariat, demikian juga syariat Islam pada dasarnya memerintahkan kepada setiap mukmin, khususnya yang sudah baligh untuk tidak melihat dan tidak memperlihatkan auratnya kepada orang lain terutama yang berlainan jenis.
Allah Swt berfirman:

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Artinya:
Katakanlah kepada orang laki—laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat (Q.S. an-Nur [24]: 30)

Bagikan ke WhatsApp

KISAH NABI DAWUD DAN RAJA JALUT


Hari itu adalah hari yang suram bagi Bani Israil. Nabi sekaligus pemimpin mereka telah dipanggil menghadap Sang Pencipta.

Wafatnya Nabi Musa telah meninggalkan duka yang dalam bagi orang orang Bani Israel. Kini mereka hanya bisa memandangi sebuah peti yang diwariskan oleh Nabi mereka. Peti yang merupakan simbol kekuatan dan kejayaan Bani Israel itu berisi kitab Taurat, sorban Nabi Harun, tongkat dan sandal Nabi Musa.

KISAH QOBIL DAN HABIL


“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, pastilah kami termasuk orang-Orang yang rugi...“.

Kalimat itu berulang-ulang terucap dari lisan dua orang hamba Allah yang sangat menyesali perbuatannya telah melanggar larangan Allah. Padahal Allah telah memberi kebebasan pada keduanya untuk tinggal di surga dan menikmati semua yang ada didalamnya kecuali sebatang pohon yang disebut khuldi.

KISAH NABI YUNUS


Kemusyrikan dan kedzaliman semakin merajalela di desa Nabi Yunus. Sebagai seorang Nabi Allah, Nabi Yunus senantiasa menasehati kaumnya, siang dan malam terus berdakwah mengajak kaumnya agar mau menyembah kepada Allah. Akan tetapi tidak ada seorang pun yang mau mendengar dan mengikuti ajakan Nabi Yunus.

Sebaliknya, mereka malah mencaci maki, mengolok-olok dan mendustakan Nabi Yunus.

KISAH NABI NUH

Di sebuah lereng bukit yang gersang nampak sosok laki-laki tua yang sibuk membelah batang-batang kayu dengan kampaknya ratusan papan kayu yang dikumpulkan itu dirakitnya penuh ketekunan dan kesabaran.

Semula orang bingung melihatnya, namun pada akhirnya mereka tahu bahwa orang tua itu sedang membuat sebuah perahu besar.

Dialah Nuh, seorang utusan Allah. Dia membuat perahu atas dasar wahyu dari Allah. Kisah ini berawal dari lima orang sholeh yang hidup di zaman sebelum lahirnya kaum Nabi Nuh.

NABI SULAIMAN DAN RATU BILQIS


suatu haRI di sebuah kerajaan besar di muka bumi, berkumpul para punggawa, mulai dari prajurit sampai menteri-menteri kerjaan memenuhi panggilan sang Raja. Anehnya, tidak hanya bangsa manusia yang datang memenuhi panggilan itu, tetapi juga banyak jin-jin serta burung-burung berbondong-bondong herkumpul memenuhi balairung istana. Sang Raja yang gagah perkasa duduk di singgasana sambil memandang mereka satu-persatu.
Mengapa aku tidak melihat Hud-hud? Tahukah kalian dimana dia?” tanya sang Raja memecah keheningan suasana.

LAHIRNYA NABI MUSA

Bani Israil sedang mendapatkan cobaan yang sangat berat dari Allah. Raja Fir’aun yang berkuasa saat itu sedang memerintahkan pembunuhan terhadap setiap bayi laki-laki, termasuk bayi laki-laki yang baru dilahirkan. Perintah itu berawal dari sebuah mimpi bahwa akan lahir seorang bayi laki-laki dari kaum Bani Israil yang setelah dewasa kelak akan menghancurkan kerajaan Fir’aun.

Kaum Bani Israil sangat ketakutan, karena Fir’aun tidak pernah main-main dengan keputusan yang telah ia jatuhkan.

Di sebuah rumah sederhana, seorang ibu nampak cemas. la merasa akan melahirkan bayi yang telah dikandungnya selama sembilan bulan lebih. Keringat dingin mengalir dari pori-porinya. Antara sakit dan ketakutan yang luar biasa berbaur menjadi satu

AMANAT SANG AYAH

Perjumpaan Nabi Ibrahim dengan Menantunya

Telah terukir dalam sejarah penyebaran agama Allah di muka bumi, seorang ayah dengan penuh haru meninggalkan istri dan bayi yang masih dalam gendongan di tengah hamparan padang pasir nun jauh dari kehidupan.

Sang ibu yang ditinggalkan hanya bisa pasrah menerirna kenyataan. Kepasrahan yang dibalut dengan keyakinan bahwa semua ini semata-mata atas perintah Allah menumbuhkan ketabahan dan kesabaran bagi keduanya walau deraian air mata membanjiri pelupuk mata. Kini semuanya telah berlalu.

KISAH BARSHISHO


Konon ada kisah menarik tentang seorang pria dari kalangan masyarakat Bani Israil. Ia dikenal oleh masyarakatnya sebagai seorang yang ahli ibadah A1-’Abid” yang tekun ditempat peribadatannya. Lebih dan itu ia juga seorang yang popular dengan do’anya yang sangat mustajab, hingga masyarakat pun datang kepadanya.

Para pasien yang menderita sakit berat maupun sakit ringan jika dibawa kepadanya cepat sembuh, cukup dengan do’a yang dibacanya.

MUTHI’AH


suatu ketika Fatimah bertanya kepada RasulullAh. Sìapakah perempuan yang kelak pertama kali masuk surga? Rasulullah menjawab dia adalah seorang wanita yang bernama Muthi’ah.

Fatimah terkejut, Ternyata bukan dirinya seperti yang dibayangkan. Mengapa justru orang lain, padahal dia adalah putri Rasulullah sendiri!.

Maka timbullah keinginan Fatimah untuk mengetahui siapakah gerangan perempuan itu ? Dan apakah yang telah diperbuatnya hingga dia mendapat kehormatan yang begitu tinggi?

TAQWA DAN TAWAKKAL


Ashghor dan Akbar adalah dua orang majusi yang hidup pada zaman Malik bin Dinar. Mereka adalah orang-orang yang menyembah api.
Asghor yang muda telah menyembah api selama 35 tahun. Sedangkan Akbar yang umumya Iauh lebih tua, telab menyembah api selama 73 tahun.

Suatu hari Asghor berkata kepada Akbar, “Kita telah menyembah api selama puluhan tahun. Marilah kita coba menguji apakah api ini membakar kita seperti ia membakar orang lain yang tidak menyembahnya. Bila temyata memang kita tidak terbakar oiehnya, maka baiklah kita teruskan menyembahnya untuk selama-lamanya”.

KYAI JARKONI



Malam itu malam Jum’at Kliwon. Penduduk desa beramai-ramai mendatangi sebuah pohon besar yang tumbuh ditepian sungai. Laki-laki, perempuan, tua, muda datang membawa barang-barang yang akan digunakan untuk sesajen. Ada nasi tumpeng dengan ayam panggang, rokok, kembang setaman, ayam hitam mulus, kemenyan dan lain-lain.

Setan telah merasuk ke dalam jiwa dan membelenggu hati mereka dengan keyakinan bahwa pohon besar itu dihuni oleh mahiuk halus yang bisa mengabulkan semua keinginan mereka. Sehingga mereka datang memuja-muja mahluk penunggu pohon seraya menyebutkan keinginanya

KISAH ORANG ALIM YAHUDI

Tersebutlah sebuah kisah seorang pendeta Yahudi(ah1i Ibadah) Bani Israil, pada zamannya ia terkenal termasuk orang yang banyak berdzikir, khusyu’ dan tekun di dalam melaksanakan ibadah.

Ada empat orang bersaudara salah satunya adalah perempuan. Tiga bersaudara akan berangkat perang, mereka mencari siapa orang yang bisa meramut, menjaga keamanan saudara perempuannya tersebut. Ketiga-tiganya sepakat untuk menitipkan saudara perempuannya kepada seorang pendeta Yahudi dari kaum Bani Isroil, dia dipandang orang yang sangat bisa dipercaya oleh mereka.

INDAHNYA BUAH DARI KEJUJURAN


Konon di sebuah desa pinggiran  kota hiduplah seorang pengembala miskin bernama Yusuf. la tinggal di sebuah gubuk reot bersama kedua orang tuanya. Setiap pagi Yusuf menggiring kambing-kambingnya di tanggul sungai dekat rumahnya yang subur ditumbuhi rumput hijau, sore menjelang maghrib barulah pulang.

Walaupun hidup miskin dan serba kekurangan, Yusuf memiliki sifat mulia yan telah di tanamkan oleh kedua orangtuanya sejak ia masih kecil, yaitu kejujuran. Kejujurannya yang tinggi membuat Yusuf disenangi banyak orang, hingga ada seorang kaya di desa itu yang ikhlas membiayai sekolahnya hingga tamat SMA

SEUNTAI KALUNG FATIMAH

Seperti biasanya siang itu matahari memanggang kota Makkah dengan amat terik. Hari itu, Rasululullah baru saja berjama’ah sholat Dhuhur bersama para sahabat. Sesaat mereka selesai membaca dzikir, tiba-tiba seorang laki-laki menyeruak dari shaf paling belakang. dengan merunduk-runduk, ia melangkahi beberapa shaf, langsung duduk di belakang Rasululullah.

Bau anyir peluh di tubuhnya menyebar. Tubuh lelaki tua itu, kurus, ceking dan kumuh penuh debu. Kumis dan jambangnya lebat, rambutnya gondrong tak terurus.

Dengan terbata-bata, lelaki tua itu memohon kepada Rasululullah:

ASIYAH ISTRI FIR’AUN


Dahulu kala Mesir merupakan negeri dengan tingkat kebudayaan yang tinggi. Hingga kini peninggalannya masih menakjubkan dan penuh dengan misteri. Sungai Nil membelah daratan Mesir membuat negeri ini subur dengan peradaban yang lebih maju ketimbang negeri lainnya. Fir’aun adalah gelar yang diberikan pada raja yang memimpin negeri itu

Kemakmuran dan tingginya peradaban bangsa Mesir membuat Fir’aun menjadi angkuh dan sewenang-Wenang, bahkan Fir’aun menganggap dirinya tuhan yang harus disembah oleh seluruh manusia.

Tidak segan-segan Fir’aun menghukum salib bagi rakyat yang menentangnya, seperti tercantum dalam Al Qur’an surat Al Fajr ayat 10: “Ðan kepada Fir’aun yang mempunyai banyak salib”.

KEDURHAKAAN QORUN

KEDURHAKAAN QORUN


Negeri Mesir yang terkenal subur dan makmur dengan tingkat peradaban yang tinggi itu ternyata telah di kotori oleh perilaku dan keyakinan penduduknya yang menyimpang dan ajaran tauhid. Tuhan yang semestinya mereka sembah adalah Allah, tetapi ternyata mereka telah menjadikan Fir’aun sang raja Mesir sebagai sesembahan mereka.

AlIah telah mengutus Nabi Musa untuk memerangi dan memberantas kemusyrikan di muka bumi. Perjuangan Nabi Musa menegakan panji-panji tauhid di tengah-tengah masyarakat Bani Israil yang terkenal ‘rewel” dan suka beralasan memang cukup berat.

Namun Nabi Musa tidak putus asa. Satu demi satu pengikut Nabi Musa bertambah, sampai suatu ketika seorang kaya raya terpandang di kalangan Bani Israil juga menjadi pengikut Nabi Musa. Dia adalah Qorun anak paman Nabi Musa.

AKIBAT KUFUR NIKMAT


Di suatu padang rumput, terdengar bunyi seruling meliuk-liuk, kadang gembira, kadang menyayat-nyayat. Peniupnya adalah seorang pemuda kekar berkepala botak, sambil membayangkan dirinya bagaikan bintang film India yang gagah, bercambang dan berkumis.

Tak jauh dari situ duduklah seorang pemuda berkulit belang di sekujur tubuhnya. Bersandar di bawah pohon sambil melarnun dirinya tampan, berteianjang dada dengan kulit yang bersinar. Sementara itu orang yang buta matanya berdiri mondar mandir disekitar situ, dengan membawa tongkat kesayangannya.

Mereka adalah tiga sahabat yang diberi cobaan oleh Allah dalam hidupnya, si Botak, si Belang, dan si Buta, menjadi julukan meraka. Banyak orang yang mencibir bahkan membuang muka bila berpapasan dengan mereka. Anak-anak kecil yang nakal sering mengolok-ngolok bahkan melempari batu kepada mereka.

Masyarakat disitu memang tidak ambil peduli dengan perlakuan anak nakal itu, karena mereka mengganggap ketiga pemuda itu memang pantas diperlakukan seperti itu.

Namun Allah tetap sayang pada mereka. Buktinya mereka tetap bertahan hidup, tetap mendapat makanan walaupun tidak memadai. Bahkan Allah senang melihat mereka, dalam keadaan kurang beruntung, mereka tetap mempertahankan keimanannya.

Hingga suatu ketika Allah hendak menguji keimanan mereka. Diutuslah seorang malaikat yang berubah wujud menjadi seorang laki-laki yang tampan, mendatangi rumah si Belang. Sungguh terkejut si Belang, ia terpesona melihat tamunya itu. Si Belang mempersilahkan tamunya masuk. Di dalam, mereka berbincang-bincang sebentar.

Ketika hendak pulang, tamu itu menyampaikan terima kasih dan bertanya pada si Belang, “Apa yang kau inginkan dalam hidup ini?” si Belang spontan menjawab, aku ingin wajah dan kulit cemerlang seperti tuan, sehingga orang-orang tidak lagi jijik lagi melihatku”.

Lalu tamu itu mengusap tubuh si Belang. Keajaiban pun terjadi, kulit si Belang berlahan-lahan berubah menjadi bersih cemerlang, kulitnya yang kisutpun mengencang.

Ia mencubiti badannya seolah tidak percaya dengan yang terjadi pada dirinya “Betul! Betul! Tidak mimpi!”. Lalu apa lagi yang kau inginkan dalam hidup ini?” tanya tamu itu lagi.

“Oh eh... mmm...aku ingin memiliki onta,” jawab si Belang dengan malu malu. Tamu itu lalu menepuk bahu si Belang,”Pergilah ke belakang rumahmu”. Disana telah menunggu seekor onta yang bisa kau ternakkan. Semoga Allah memberi Barokah padamu dan ontarnu.

“Si Belang berlari menuju ke belakang rumahnya. Dilihatnya seekor onta yang gemuk. “Unta gemuk!...Oh perutnya, perutnya bunting. Terima kasih tuan!” dicarinya tamu itu, tapi sudah tidak ada, sebab tamu penjelmaan malaikat itu sudah menuju rumah si Botak.

Sesampainya disana, si Botak mempersilahkan masuk. Mereka pun berbincang-bincang sebentar. Ketika hendak pulang tamu itu bertanya pada si Botak, “Apa yang kau inginkan dalam hidup ini?” si Botak menjawab, “Andai kepalaku ini ditumbuhi rambut, betapa senangnya aku.

Baca Juga 
“Lalu tamu itu mengusap kepala si Botak. Perlahan-lahan kepalanya ditumbuhi rambut helai demi helai hingga semakin lama semakin lebat. Si Botak terkesima,”Ajaib! Hebat!” ditarik-tarik rambutnya Hehehe…..aku harus beli sisir nih.. .hihihi” Sebelum pergi tamu itu kembali bertanya, “Apalagi yang kau inginkan dalam hidup ini?” Si Botak menjawab, ”Aku ingin....seekor sapi yang dapat aku ternakkan”

“Sekarang dengarlah apa yang berbunyi dibelakang rumahmu! Semoga AIlah memberi barokah padamu dan sapimu”

Si Botak langsung rnengharnbur kebelakang, ”Horee...aku punya sapi! Horeee…. sekarang aku kayaaa...” ia tidak mempedulikan tamunya yang diam-diam sudah pergi menuju rurnah si Buta.

Apa yang terjadi dirumah si Buta hampir sama dengan kejadian di rumah kedua sahabatnya terdahulu. Hanya saja ketika tamu itu bertanya tentang keinginan, si Buta menjawabnya, “Aku ingin sekali Allah mengembalikan kedua mataku, sehingga aku dapat melihat indahnya pemandangan di dunia ini.”

Sang tamu mengusap mata si buta, perlahan-lahan penglihatan si Buta melihat remang-remang, makin lama makin jernih, ”Sungguhkan yang terjadi ini? Mimpikah saya?”  “AlIah telah mengabulkan keinginanmu, Sekarang apalagi yang kau inginkan ?

Bisa melihat saja bagiku sudah merupakan suatu pemberian yang tiada taranya. Tapi baiklah aku hanya ingin  berternak kambing,” “Lihatlah ke belakang rumahmu, Allah telah memberi apa yang kau inginkan.

Semoga AlIah memberi barokah padamu dan kambingmu.”Lalu tamu itu rnenghilang begitu saja.

BABAK BARU TELAH DIMULAI

Kehidupan si Belang, si Buta, dan si Botak makin membaik. Usaha mereka maju pesat. jumlah ternak yang mereka miliki kian bertambah hingga ribuan jumlahnya. Kini mereka sudah menjadi orang terpandang. Bertahun-tahun mereka menikmati kebahagiaan Allah pun senang melihat mereka.

Kini tibalah ujian berikutnya AlIah ingin menguji seberapa tinggi keihlasan, kejujuran, keluhuran budi dan keimanan mereka. Allah kembali mengutus malaikatnya yang mendatangi ketiga bersahabat tersebut.

Malaikat itu berubah menjadi orang tua lusuh, berkulit belang, lalu mengetuk pintu rumah si belang. Setelah pintu dibuka, orang tua renta itu memohon, “Wahai tuan yang baik saya lapar, sudilah kiranya tuan memberi makanan dan uang untuk meneruskan perjalanan saya ...“

Si Belang menjawab dengan kasar, “Apa? minta makanan dan uang? Enak saja! Aku tidak akan memberikan hartaku pada sembarang orang, apalagi orang tua belang sepertimu! Kebutuhanku masih banyak tau ?!”

“Tuan. Bukankah dulu tuan miskin dan berpenyakit seperti saya? Masih ingatkah bahwa Allah telah menolong tuan dan memberikan rizqi higga tuan menjadi seperti sekarang ini?”

“Betul dulu aku memang sakit seperti kamu pak tua, tapi sekarang aku sudah sembuh dan menjadi orang terhormat. Dan semua kekayaan berasal dan warisan yang kuperoleh dari nenek moyangku. Sekarang pergilah jauh-jauh, melihat tampangmu hanya membuat aku teringat masa lalu. Aku tak suka!”

“Baiklah, kalau memang tuan berkata dusta kepada saya bahwa semua kekayaan yang di berikan kepada tuan bukan dari Allah, maka tuan akan kembali seperti semula!”

Malaikat pergi meninggalkan si Belang menuju rumah si Botak. Ia berubah wujud menjadi orang tua lusuh berkepala botak. Lalu ia rnerintih-rintih di depan pintu pagar rumah si Botak. “Tuan, saya lapar sekali, kepala saya pusing. Kasihanilah saya”

“Hei, kepalamu pusing bukan karena belum makan, tapi karena tak berambut. Aku tidak punya makanan untuk orang sepertimu! Masih banyak kebutuhan yang belum aku penuhi!”

“Tuan. Kata orang, dulu anda tak berambut dan miskin seperti saya,
 mengapa Tuan lupa akan nikmat yang telah dianugrahkan oleh Allah?” “Hahaha... betul! Dulu aku memang botak. Aku bisa sembuh seperti sekarang karena rajin mengolesi kepalaku dengan berbagai ramuan obat, dan aku bisa kaya karena aku seorang pewaris tunggal keluargaku!”

“Baiklah. Kalau memang tuan tidak menyakini kebesaran Allah, maka Tuan akan kembali seperti semula!” 

“Sungguh kasihan kau orang tua. Kalau kau anggap kesembuhan dan kekayaanku ini dari Allah. Mengapa kau tidak minta saja dari Allah? Nyatanya, kau tetap miskin dan Botak sampai tua!”

Pengemis botak itu lalu pergi dan berubah wujud menjadi orang tua yang buta. Sesampainya dirumah si Buta ia berkata, “Wahai Tuan. Bolehkah saya menumpang istirahat sebentar? Saya lelah sekali, tongkat saya menyentuh pagar rumah anda saya pikir di dekatnya tentu ada rumah.

“Ah tentu saja pak. Mari! Mari! kubimbing anda menuju ruang tarnu.” Si buta mendudukkan tamu itu di sofa, lalu melanjutkan pembicaraannya.

”Pak, tahukah bapak bahwa aku pun dulu buta seperti bapak. Namun Allah telah memberi karunia kepadaku. Aku bisa melihat, rupaku tampan, kekayaanku melimpah, keluargaku hidup sejahtera. Itu berkat doa seseorang yang tak aku kenal yang pernah mengunjungiku .

Aku dulu tidak punya apa apa. Setiap melihat nasib dan kekayaanku, aku selalu ingat bahwa semua itu adalah pemberian Allah. Aku lebih senang bila aku dapat membagikan sebagian kebahagiaanku pada orang yang kurang beruntung seperti bapak.”

“Dengarlah wahai Tuan yang baik hati. Bahwa orang yang dulu mengunjungi mendoakan Tuan adalah saya. Saya adalah Malaikat utusan Allah. Berbahagialah engkau! Kau telah lulus ujian dari Allah.

Bagikan ke WhatsApp

Artikel Populer