Kaum Saba’ dan Banjir Arim

Sesungguhnya bagi Kaum Saba’ ada tanda-tanda kekuasaan Allah. Ditempat kediaman mereka yaltu terdapat dua kebun disebelah kanan dan kiri, (kepada mereka dikatakan,) makan!ah olehmu dari rizki yang dianugerahkan tuhanmu dan bersyukurlah kamu hepada-Nya, tetapi mareka berpaling, maka kami datangkan kepada mereka banjir yang besar (Banjir Arim) dan kami ganti kebun-kebun ¡tu dengan dua kebun yang ditumbuhi pohon-pohon yang berbuah pahit, pohon atsl dan sedikit dari sidr” (Qs. Saba’ 15-16)
Kaum Saba' diperkirakan berkembang 1000 - 750 SM. Dan musnah sekitar 550 SM setelah mendapat serangan selama kurun waktu 2 abad dari bangsa Persia dan Arab. Ibukota negara Saba’ adalah Ma’arib yang sangat makmur. Berkat letak geografisnya yang menguntungkan. Ibukota ¡ni sangat dekat dengan sungai ‘adanah titik dimana sungaimencapai jabal balaq, tempat untuk membangun bendungan dan Ma’arib termasuk kota termaju dan termakmur pada masanya. 

Bendungan ¡ni tingginya 16 meter dan lebarnya 60meter dengan panjang 620 meter. Berdasarkan perhitungan total wilayah yang dapat diairi +9600 Ha. dengan 5300 Ha. merupakan dataran bagian selatan dan sisanya sebelah barat. Bendungan ini mampu menampung air 55 juta m3.

Kemakmuran ¡tu menjadikan mereka sombong dan tidak bersyukur atas nikmat Allah. Didalam al-Qur’an adzab yang dikirimkan kepada kaum saba’ dinamakan Sailul Arim, banjiryang diakibatkan oleh jebolnya bendungan ma’arib. Setelah banjir arim, daerah ini mulai berubah menjadi padang pasir yang tandus dan mulailah kaum saba’ terpecah belah dan mereka mulai pindah ke arab selatan, Mekkah dan Syiria.



Pertemuan Nabi Sulaiman di Lembah semut yang disebutkan dalam Al-Qur’an tertetak di Asqolan, antara Asdod dan Gaza. Nabi Sulaiman meninggal dunia di Baitul Maqdis tahun 923 SM.

Bagikan ke WhatsApp

No comments:

Post a Comment

Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.

Artikel Populer