KISAH BARSHISHO


Konon ada kisah menarik tentang seorang pria dari kalangan masyarakat Bani Israil. Ia dikenal oleh masyarakatnya sebagai seorang yang ahli ibadah A1-’Abid” yang tekun ditempat peribadatannya. Lebih dan itu ia juga seorang yang popular dengan do’anya yang sangat mustajab, hingga masyarakat pun datang kepadanya.

Para pasien yang menderita sakit berat maupun sakit ringan jika dibawa kepadanya cepat sembuh, cukup dengan do’a yang dibacanya.


Dia adalah Barshisho. Melihat keadaan seperti itu, sifat jelek iblis terpanggil untuk memperdaya Barshisho agar dengan kepintarannya itu dia bisa menjadi orang yang kufur kepada Allah.

Suatu hari ia memanggil bawahaannya dari kalangan syetan-syetan lalu ja berkata, “Siapakah diantara kalian yang mampU membuat bencana atau fitnah orang ini dan sekaligus menyesatkannya?”

“Saya sanggup!” jawab salah seorang jin yang bemama Ifrit. Lebih lanjut lagi, untuk meyakinkan atasannya, Ifrit juga sanggup dihukum bila bila tidak bisa meIaksanakan tugasnya.

“Segera laksanakan tugasmu itu!” tegas Iblis. Setelah mengucapkan janji, Ifrit berangkat menuju salah seorang raja Bani Israil yang mempunyai putri cantik jelita tiada bandingannya di masa itu. Ia tengah duduk-duduk santai bersama ayah, ibu dan saudara-saudaranya,  lalu datanglah Ifrit langsung membanting putri itu, mereka yang duduk sangat terkejut dengan kejadian yang baru saja mereka lihat yang menimpa pada putrinya. Setelah kejadian itu putri raja itu menjadi gila sampai berhari-hari.

Setelah Ifrit memperdaya putri raja, Ia datang mengunjungi mereka dengan menjelma menjadi seorang manusia pada umumnya, ia berkata, “Kalau kalian menginginkan putri kalian segera sembuh, bawalah ja kepada pendeta yang bemama BarshishO, cukup dengan membaca do’a, pendeta jtu dapat menyembuhkan penyakit yang diderita putri kalian”.

Sang Raja dengan dikawal para pengawal berangkat membawa putrinya ke tempat pendeta Barshisho. Sesampainya disana Sang Raja mengutarakan sakit yang diderita putrinya.

Dengan do’a yang ia baca, Barshisho bisa mengobati putri raja sehingga bisa sembuh dari penyakitnya. Tetapi setelah dibawa pulang, penyakit gila putri raja itu kambuh kembali.

Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Ifrit dengan mengatakan, “Kalau kalian menginginkan putri kalian sembuh total, suruhlah Ia tinggal di tempat pendeta itu dalam waktu sementara”.

Mereka pun membawa lagi putrinya ketempat pendeta Barshisho, ditinggalkannya di rumah pendeta. Semula pendeta enggan menerimanya, namun setelah didesak terus akhirnya pendeta mau menerima putri raja bertempat tinggal di rumahnya.

Barshisho terus menegakkan sholat dengan tertib dan khusyu’, mengerjakan puasa dan melaksanakan ibadah-ibadah yang lain, sementara putri raja itu ditempatkan disisinya dan setiap hari Barshisho memberinya makan dan minum hingga menyita waktu cukup lama.

Pada suatu hari Barshisho memandang paras cantik molek, tubuh mulus lagi seksi putri sang raja, yang sebelumnya belum pernah melihat pemandangan seperti itu, maka timbullah nafsu birahinya, dengan di dorong oleh bisikan syetan yang telah menguasai hatinya, akhirnya tiada kesabaran lagi, sang pendeta terjerumus ke dalam jurang kenistaan, ia melakukan perbuatan keji, yaitu berbuat zina dengan putri sang raja. Kejadian itu berulang-ulang ia kerjakan hingga putri raja hamil.

Setelah berhasil memperdaya sang pendeta, syetan pun datang kepadanya, sambil berkata, “Hai Pendeta, kamu telah berbuat zina dengan putri raja hingga dia hamil, dalam hal ini kamu bisa selamat dari ancaman sang raja atas perbuatan kejimu, jika kamu membunuh putri itu dan menguburkarmya di bawah tempat ibadahmu. Kalau mereka menanyakan putrinya, bilang saja kalau ia telah

meninggal dunia, mereka akan percaya dengan perkataanmu”.

Perintah syetan itu dilaksanakan oleh si pendeta, dia membunuh putri itu dan menguburkaunya sesuai dengan hasutan syetan.

Beberapa hari kemudian, raja beserta keluarganya datang ke tempat pendeta dengan harapan putrinya telah sembuh dari sakitnya. Sesampainya di rumah pendeta mereka menemui sesuatu yang diluar dugaan mereka, ternyata mereka menjawab bahwa  anaknya sudah mati  dan dikuburkan di rumahnya Pendeta.

Si pendeta memberikan larangan kepada sang raja beserta keluarganya “Maaf, paduka, Sang Putri telah meninggal atas kehendak Allah”.

Sang raja beserta keluarganya percaya penuh dengan ucapan si pendeta kemudian Sang raja dan rombongannya kembali ke istana kerajaan. Namun syetan segera mendatangi mereka dengan tujuan menghasut seraya berkata, sebenarnya putrimu telah hamil disebabkan oleh ulah pendeta, karena takut diketahui oleh orang banyak sang pendeta membunuh dan menguburkannya di bawah tempat ibadahnya”.

Sang raja secepatnya kembali ke tempat pendeta, Ia dengan ditemani oleh beberapa pengawal segera menuju ke tempat dimana putrinya dimakamkan, ternyata terbukti bahwa sang putri mati dibunub oleh sang pendeta. Mereka segera menangkap sang pendeta kemudian menyalibnya.

Ketika si pendeta dalam keadaan disalib, datanglah syetan kepadanya sambil berkata, “Aku berjanji akan menyelamatkanmu dari siksaan sang raja, dengan catatan kamu harus bersujud satu kali kepadaku bukan kepada Allah SWT…apakah kamu sanggup melakukannya?”

“Bagaimaanaa aku bisa bersujud kepadamu sedangkan keadaanku sepperti ini?”, jawab si pendeta.

“Hal itu cukup kamu lalukan dengan isyarat kepala”. Jawab syetan.
Karena sang pendeta sudah dikuasai syetan dan ingin selamat dari ancaman sang raja, maka si pendeta Barshisho menuruti bujukan syetan, Ia bersujud kepadanya dengan isyarat kepala.

Dengan santainyaa syetan mengatakan  aku terlepas darimu sungguh aku takut kepada Allah Tuhan Semesta alam.

Itulah salah satu bentuk rayuan iblis untuk mengganggu anak Adam agar masuk ke dalam neraka dengan beragam bentuk rayuan, ironisnyasetelah ia merayu dengan janji-janji ingin menolong tetapi setelah berhasil, ia tidak mau tahu, ia mengingkari janjinya.

Allah berfirman,
كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنْسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ
Seperti (bujukan) syetan ketika ia herkata kepada manusia, “Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir ia herkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan Semesta Alam".

Surat Al Hasyr ayat 16.

Bagikan ke WhatsApp

1 comment:

Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.

Artikel Populer