Pengertian Psikologi Sastra
Wellek dan
Austin (1989), Psikologi secara sempit dapat diartikan sebagai ilmu tentang
jiwa. Sedangkan sastra adalah ilmu tentang karya seni dengan tulis-menulis.
Maka jika diartikan secara keseluruhan, psikologi sastra merupakan ilmu yang
mengkaji karya sastra dari sudut kejiwaannya. Ratna (2004:340)
Istilah
psikologi sastra mempunyai empat kemungkinan pengertian. Yang pertama adalah
studi psikologi pengarang . Yang kedua adalah studi proses kreatif. Yang ketiga
studi psikologi yang diterapkan pada karya sastra. Dan yang keempat mempelajari
dampak sastra pada pembaca (psikologi pembaca).
Namun didasarkan pada pendekatan psikologis lebih dekat dengan pengarang
dan karya sastra maka lebih berhubungan pada tiga gejala utama yaitu,
pengarang, karya sastra dan pembaca
Ratna (2004:61) .Maka pendekatan psikologis sastra pada pengarang lebih
pada pada pendekatan ekspresif, yaitu kepengarangan. Pada karya sastra lebih
pada pendekatan objektif.
Menurut Ratna (2004:350), “Psikologi Sastra adalah analisis teks dengan mempertimbangkan relevansi dan peranan studi psikologis”. Artinya, psikologi turut berperan penting dalam menganalisis sebuah karya sastra dengan bekerja dari sudut kejiwaan karya sastra tersebut baik dari unsur pengarang, tokoh, maupun pembacanya. Dengan dipusatkannya perhatian pada tokoh-tokoh, maka akan dapat dianalisis konflik batin yang terkandung dalam karya sastra. Secara umum dapat disimpulkan bahwa hubungan antara sastra dan psikologi sangat erat hingga melebur dan melahirkan ilmu baru yang disebut dengan “Psikologi Sastra”. Artinya, dengan meneliti sebuah karya sastra melalui pendekatan Psikologi Sastra, secara tidak langsung kita telah membicarakan psikologi karena dunia sastra tidak dapat dipisahkan dengan nilai kejiwaan yang mungkin tersirat dalam karya sastra tersebut.
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai psikologi sastra, dapat ditarik benang merah mengenai definisi psikologis satra yaitu kajian teori konsep psikologi yang diterapkan pada karya sastra pada pengarang dan penokohan. Namun dalam terapannya psikologis sastra lebih memberikan pada unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional yang terkandung dalam karya sastra.
Psikologis
sastra tidak bermaksud untuk memecahkan masalah psikologis praktis seperti
kejiwaan manusia. Namun memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung dalam
suatu karya sastra. Meskipun demikian psikologi sastra tidak terlepas dalam
kebutuhan masyarakat. Secara tidak langsung karya sastra memberikan pemahaman
dan inspirasi terhadap masyarakat.
Psikologi
sastra merupakan salah satu kajian sastra yang bersifat interdisipliner, karena
memahami dan mengkaji sastra dengan menggunakan berbagai konsep dan kerangka
teori yanga ada dalam psikologi.
Psikokogi
sastra mempunyai empat kemungkinan pengertian, yaitu studi psikologi pengarang
sebagai tipe atau sebagai pribadi, proses kreatif, studi tipe dan hukum-hukum
psikologi yang diterapkan pada karya sastra, dan mempelajari dampak sastra pada
pembaca.
.png)
No comments:
Post a Comment
Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.