Turun Peranakan Berbahayakah ?


Pernahkah anda mendengar istilah “Rahim jatuh” atau “Rahim turun”? Hmmm…kurang familiar mungkin bagi masyarakat awam, tapi kalau disebut dengan istilah Turun Peranakan mungkin anda sudah sering mendengarnya.

Rahim jatuh, Rahim Turun atau Turun Peranakan dalam bahasa medisnya disebut prolapses uteri adalah suatu kondisi dimana turunnya posisi rahim dari tempat yang seharusnya atau melorotnya rahim ke dalam vagina. Posisi rahim yang seharusnya adalah berada tepat di atas vagina, yakni menggantung di dalam rongga panggul.


Rahim turun terjadi karena otot dan jaringan ikat atau ligamen dari pelvis yang lemah sehingga tidak bisa meyangga posisi rahim dari tempat yang seharusnya.
Pelvis ini adalah rongga tubuh yang berada di area tulang panggul yang di dalamnya terdapat usus, uretra, kandung kemih, dan rektum.

Rahim jatuh perlahan dan bergerak keluar dari posisi normal, keluar ke dalam vagina. Kandung kemih (pembawa urine), uretra (saluran urine), dan kolorektal (otot tabung yang mengontrol usus) juga bisa ikut turun seperti rahim


Rahim turun bisa saja terjadi pada semua wanita, namun biasanya rahim turun terjadi pada wanita yang berusia pasca menopause dan pada wanita yang sudah melahirkan normal minimal satu kali.



Tanda-tandanya :
  1. Sering terasa sakit dan nyeri di bagian panggul atau pun pinggang
  2. Rongga panggul seperti penuh seperti saat berdiri, mengangkat beban atau ketika batuk Terasa nyeri pada punggung bagian bawah keluar urine tanpa noda saat tertawa, bersin, atau batuk, dan usus bermasalah.
  3. Merasa sakit dan kesulitan saat berhubungan seksual
  4. Merasa kesulitan ketika BAB atau BAK
  5. Kesulitan ketika dalam mengeluarkan urine atau mengosongkan kandung kemih atau malahan urine keluar tanpa terkendali, atau sulit menahan pipis, sering berulangkali mengalami infeksi kandung kemih dan juga mengalami konstipasi atau sembelit.
  6. Merasa seperti sedang duduk di atas bola
  7. Merasa ada tonjolan atau ada yang keluar dari vagina
  8. Kurang nyaman ketika berjalan
  9. Sering mengalami pendarahan dan keputihan
Penyebab :
  1. Hamil dan melahirkan lebih dari sekali
  2. Usia tua
  3.  Sering membawa barang-barang berat
  4. Batuk kronis
  5. Sejarah operasi panggul
  6. Melahirkan dengan bayi yang berukuran besar
  7. Kegemukan
  8. Konstipasi atau susah buang air besar kronis, serta sering mengejan saat buang air besar
  9. Penyakit turunan yang menyebabkan lemahnya jaringan penghubung/Ligamen
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya atau jika belum terlalu parah diantaranya :
  • Tinggikan kaki ketika tidur
Anda bisa melakukan ini dengan mudah. Yaitu dengan berbaring, dengan meletakkan kaki diatas 2 atau 3 bantal..
Atau angkat kaki ke tembok hingga lurus dan sebagian tubuh ikut rata di tembok. Beri alas kepala menggunakan matras atau bantal. Lakukan selama 60 detik.  
  • Sering melakukan senam kegel atau gerakan kegel yaitu gerakan seperti menahan kencing, 
lakukan selama 5-10 detik. Ulangi hal ini hingga 5-10 kali.
Minimal lakukan 3 kali sehari,  mudah dilakukan karena dapat dilakukan kapan saja, dan dapat dilakukan saat sedang melakukan berbagai aktivitas lain.
Tetapi jangan dilakukan ketika anda sedang menahan kencing karena malahan akan melemahkan otot panggul dan akan berakibat timbulnya infeksi saluran kencing
Lakukanlah saat kantung kemih kosong.
  • Terapi hormon: 
krim hormon juga dapat membantu otot dan ligamen lebih kuat

Jika dirasakan sudah sangat mengganggu biasanya penanganannya adalah dengan :
  • Gunakan cincin di dalam vagina untuk menahan rahim tetap di tempatnya.
  • operasi, kadang-kadang bisa sampai dibutuhkan histerektomi atau pengangkatan rahim.
~Dari berbagai sumber

Bagikan ke WhatsApp

No comments:

Post a Comment

Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.

Artikel Populer