HUBUNGAN INSOMNIA (SULIT TIDUR) DENGAN KOLESTEROL


Ada banyak masalah kesehatan yang sering dikeluhkan, diantaranya yang ditakuti oleh banyak orang adalah masalah kolesterol tinggi. Demi mencegah penyakit yang bisa berimbas pada gangguan kesehatan jantung ini, banyak orang yang rela mengubah pola makannya menjadi jauh lebih sehat. Namun, sebanarnya kurang tidur ternyata juga bisa meningkatkan kadar kolesterol.

Selain faktor genetik, gangguan metabolisme kolesterol dalam tubuh juga dipengaruhi oleh pola makan dan gaya hidup termasuk jadwal tidur.



Hal ini terjadi karena waktu tidur berpengaruh pada sistem imun, metabolisme lipoprotein, serta ekspresi genetik yang bekerja dalam mendistribusikan kolesterol dalam tubuh. Penurunan ekspresi gen pengatur kadar kolesterol ditemukan pada orang-orang yang kurang tidur.

Sebenarnya kolesterol tidak mempengaruhi kesulitan tidur atau insomnia, tetapi justru sebaliknya.

Orang yang kurang tidur memiliki kadar kolesterol baik (HDL) lebih rendah, dan kadar kolesterol jahat (LDL) lebih tinggi dibandingkan orang-orang dengan waktu tidur cukup. Akibatnya LDL yang akan mendominasi tubuh secara keseluruhan.

Gangguan metabolisme kolesterol adalah salah satu faktor utama penyakit jantung koroner. Ini karena kolesterol jahat (LDL) berperan dalam pembentukan plak pembuluh darah (aterosklerosis). Hal ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan sewaktu-waktu dapat menyumbat, yang kemudian memicu serangan jantung.

Hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya pemnyempitan di pembuluh darah otak dan menyebabkan stroke. Bila tidak menyebabkan kematian, stroke dapat menyebabkan kelumpuhan permanen pada penderitanya.

Penyebab kolesterol tinggi lainnya:
  • Kurangnya aktivitas fisik, kurang gerak yang dapat menurunkan kadar lemak darah yang baik (HDL
  • pola makan tinggi lemak: banyak makan produk hewan dan makanan kemasan yang mengandung     lemak jenuh dan lemak trans
  • kegemukan
  • faktor genetik
  • adanya kondisi medis khusus, misalnya; gangguan tiroid, ginjal dan liver.
  • Kolesterol darah yang tinggi dapat diturunkan dengan obat penurun kolesterol (misalnya: golongan statin) dan perubahan pola hidup.
Susah tidur (insomnia) dapat dipengaruhi beberapa keadaan, misalnya faktor stres, pola tidur tidak teratur, makan terlalu larut malam dan waktu kerja yang tidak teratur (pola kerja shift). Faktor lain yang menyebabkan sulit tidur adalah konsumsi alkohol dan kafein sebelumnya, efek obat, kondisi medis dan gangguan mental (misal: depresi).

Beberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya :
  • menjaga pola makan, menjalani pola makan yang sehat, beri jarak antara waktu makan terakhir dengan tidur (misalnya: 1-2 jam)
  • aktif bergerak, rutin dan biasakan berolahraga (misalnya: jalan kaki 30 menit/hari selama 5 hari)
  • tidak merokok tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan kafein
  • meredakan stres
  • Membuat jadwal tidur, usahakan tidur di waktu yang sama dan bangun di saat yang sama
  • Atur cahaya di kamar
  • Kurangi konsumsi kafein
  • Buat suasana nyaman
Selain cara di atas, banyak juga yang percaya bahwa minum susu hangat yang dicampur madu dan dikonsumsi sebelum tidur dapat mengatasi masalah insomnia. Alasannya karena madu memiliki efek sedatif, yaitu efek yang dapat menimbulkan rasa mengantuk.

Fakta lain tentang madu adalah madu aman untuk dikonsumsi bahkan pada penderita diabetes sekalipun. Namun jika masalah insomnia ini masih belum dapat teratasi juga setelah menerapkan beberapa cara di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter khususnya ke dokter spesialias penyakit dalam agar mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Bagikan ke WhatsApp

No comments:

Post a Comment

Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.

Artikel Populer