Aliran Idealisme Dalam Filsafat Pendidikan Kejuruan
Filsafat idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi, bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh melalui panca indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran ini memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik, buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi.
Paham ini beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya. Manusia ada karena ada unsur yang tidak terlihat yang mengandung sikap dan tindakan manusia. Manusia lebih dipandang sebagai makhluk kejiwaan/kerohanian. Untuk menjadi manusia maka peralatan yang digunakannya bukan semata-mata peralatan jasmaniah yang mencakup hanya peralatan panca indera, tetapi juga peralatan rohaniah yang mencakup akal dan budi. Justru akal dan budilah yang menentukan kualitas manusia. idealisme terkait dengan agama, karena keduanya sama-sama berfokus pada aspek spritual dan moral.
Tujuan pendidikan menurut idealisme adalah mendorong anak didik untuk mencari kebenaran. Mencari kebenaran dan hidup dalam kebenaran tersebut berarti bahwa individu-individu pertama kali harus mengetahui kebenaran tersebut. Pendidikan idealisme mempunyai tujuan yaitu merubah pribadi untuk menuju Tuhan, bersikap benar dan baik dengan mewujudkan peserta didik yang berkepribadian mulia dan memiliki taraf kehidupan rohani yang tinggi
Sementara itu Ali Maksum mengatakan bahwa tujuan pendidikan idealisme adalah membentuk anak didik agar menjadi manusia yang sempurna yang berguna bagi masyarakatnya. la mengutip Brameld bahwa pendidikan adalah self development of mind as spritual subtance. Pendidikan dalam pandangan ini lebih menekankan pada pengkayaan pengetahuan (transfer of knowledge) pada anak didik. Lembaga pendidikan harus membekali pengetahuan, teori-teori dan konsep-konsep tanpa harus memperhitungkan tuntutan dunia praktis (kerja dan industri).
Idealisme yakni, kalau anak didik itu menguasai berbagai pengetahuan maka mereka tidak akan kesulitan menghadapi hidup.
Bagikan ke WhatsApp
Paham ini beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya. Manusia ada karena ada unsur yang tidak terlihat yang mengandung sikap dan tindakan manusia. Manusia lebih dipandang sebagai makhluk kejiwaan/kerohanian. Untuk menjadi manusia maka peralatan yang digunakannya bukan semata-mata peralatan jasmaniah yang mencakup hanya peralatan panca indera, tetapi juga peralatan rohaniah yang mencakup akal dan budi. Justru akal dan budilah yang menentukan kualitas manusia. idealisme terkait dengan agama, karena keduanya sama-sama berfokus pada aspek spritual dan moral.
Tujuan pendidikan menurut idealisme adalah mendorong anak didik untuk mencari kebenaran. Mencari kebenaran dan hidup dalam kebenaran tersebut berarti bahwa individu-individu pertama kali harus mengetahui kebenaran tersebut. Pendidikan idealisme mempunyai tujuan yaitu merubah pribadi untuk menuju Tuhan, bersikap benar dan baik dengan mewujudkan peserta didik yang berkepribadian mulia dan memiliki taraf kehidupan rohani yang tinggi
Sementara itu Ali Maksum mengatakan bahwa tujuan pendidikan idealisme adalah membentuk anak didik agar menjadi manusia yang sempurna yang berguna bagi masyarakatnya. la mengutip Brameld bahwa pendidikan adalah self development of mind as spritual subtance. Pendidikan dalam pandangan ini lebih menekankan pada pengkayaan pengetahuan (transfer of knowledge) pada anak didik. Lembaga pendidikan harus membekali pengetahuan, teori-teori dan konsep-konsep tanpa harus memperhitungkan tuntutan dunia praktis (kerja dan industri).
Idealisme yakni, kalau anak didik itu menguasai berbagai pengetahuan maka mereka tidak akan kesulitan menghadapi hidup.
Bagikan ke WhatsApp
No comments:
Post a Comment
Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.