Aliran Realisme Dalam Filsafat Pendidikan Kejuruan
Realisme adalah reaksi terhadap keabstrakan dan “kedunia-lainan” dari filsafat idealisme. Titik tolak dari realisme adalah bahwa objek-objek dari indera muncul dalam bentuk apa adanya (Knight, 2007:81).
Realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitis. Realisme berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan dunia ruhani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dan mengetahui di satu pihak dan di pihak lainnya adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan manusia.
Berdasarkan aliran realisme, maka tujuan pendidikan akan dirumusakan sebagai upaya pengembangan potensi-potensi yang ada dan dimiliki oleh peserta didik untuk menjadi seoptimal mungkin. Menurut Realisme, yang dimaksud dengan hakikat kenyataan itu berada pada ”hal” atau ”benda”. Jadi, bukan sesuatu yang terlepas atau dilepaskan dari pemiliknya. Oleh karena itu, wajar bila yang menjadi perhatian pertama dalam pendidikan adalah apa yang ada pada peserta didik . Tujuan-tujuan pendidikan dalam aliran realisme adalah dapat menyesuaikan diri secara tapat dalam hidup dan dapat melaksanakan tanggung jawab sosial.
Melalui konsep aksiologi, kelompok realisme menyatakan bahwa mata pelajaran yang dilaksanakan di sekolah pada intinya adalah untuk menerangkan realitas objek dunia, sehingga studi-studi di sekolah lebih banyak didasarkan pada kajian-kajian ilmu kealaman atau sains.
Bagikan ke WhatsApp
No comments:
Post a Comment
Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.