Penyakit Gagal Ginjal, Sebab dan Cara Pencegahannya

Gagal ginjal termasuk salah satu jenis penyakit yang ditakuti lantaran menimbulkan nyeri yang luar biasa pada saat “kambuh”. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi atau mempermudah seseorang terkena batu ginjal. Di antaranya adalah faktor umur, jenis kelamin, keturunan, Lingkungan, dan adanya kelainan metabolisme.


Selain itu, makanan yang tak seimbang gizi nya juga membuka peluang terbentuknya batu ginjal. Dalam hal ini ada penelitian yang mengatakan bahwa sedikitnya ada 24 elemen makanan, termasuk vitamin dan mineral, yang berperan dalam pembentukan batu ginjal.


Mengkonsumsi bahan makanan dalam jumlah berlebih mengandung purin (hati, usus, otak, dan udang) dapat mengakibatkan tingginya kadar asam urat dalam air kemih. Begitu pula bila kita mengkonsumsi bahan makanan yang kaya kalsium dan oksalat secara berlebihan.


Dalam kaitannya dengan komponen-komponen makanan, dikenal ada dua jenis batu yang mengandung kalsium dan yang tidak mengandung kalsium. Batu yang mengandung kalsium terdapat tiga jenis, yaitu kalsium oksalat, kalsium oksalat dan urat serta batu kalsium fosfat. Sedang yang termasuk batu non kalsium adalah asam urat, struvit, dan batu sistin.



Berdasarkan hasil penelitian medis, diketahui bahwa di antara pasien batu ginjal terbanyak adalah penderita batu ginjal kalsium (70-76 persen). Ternyata laki-laki lebih banyak menderita dengan perbandingan 2-3:1 dibandingkan dengan wanita.

Makanan kaya kalsium, oksalat, protein hewani, purindan garam adalah makanan yang perlu dikurangi. Sebaliknya, minum minuman (air putih) justru mesti diperbanyak.



Membatasi kalsium


Makin tinggi kalsium terkonsumsi terbukti setiap hari kian tinggi pula ekskresi nya sekaligus menambah pembentukan kristalisasi garam-garam kapur. 

Tingginya kadar kalsium dalam air kemih dinamakan hiperkalsiuria, yaitu kadar kalsium dalam darah normal namun ekskresi dalam air kemih dapat mencapai 200-350 miligram (mg) per hari. 

Pasien hiperkalsiuria ini memang yang paling tepat untuk diberikan diet rendah kalsium, dengan jumlah tidak lebih dan 500-600 mg perhari.


Membatasi konsumsi masukan kalsium berarti mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi seperti ikan salmon, sarden, keju, susu, es krim, sayur kol serta lobak. 

Jenis makanan tersebut mengandung kalsium lebih dan 100 mg per porsi. Satu cangkir susu misalnya mengandung tidak kurang dan 250 mg kalsium. Ini setara dengan satu porsi lobak. Bayam,ikan kering, cokelat, dan kerang adalah contoh makanan yang mengandung kalsium sedang.



Juga dianjurkan untuk menghindari makan makanan secara berlebih terhadap makanan yang diolah/sudah diolah seperti tepung kentang yang dicampur susu, sup yang memakai krim,dan semua makanan yang diolah dengan susu, keju dan cokelat(kakao).


Mengurangi oksalat


Oksalat pada umumnya membentuk kristal dengan kalsium. Oksalat dalam air kemih berasal dan dalam tubuh (encogen), dan makanan yang kita makan serta dan hasil metabolisme vitamin C. 

Sekalipun dan makanan porsi nya hanya 10 persen (terbanyak dan endogen), namun angka ini sudah cukup menuntut kewaspadaan kita untuk tidak asal santap saja makanan yang kaya oksalat. Makanan yang tinggi oksalatnya adalah bayam, teh, cokelat (kakao), kacang-kacangan dan lain-lain. Kadarnya Lebih dan 10 mg per porsi nya.


Bagi pasien batu ginjal (terutama batu kalsium oksalat), dianjurkan diet rendah oksalat (40-50 mg per hari). Selain itu, dianjurkan mengkonsumsi vitamin C tidak lebih dan satu gram per hari, karena terbukti dapat mendorong terbentuknya oksalat dalam tubuh, Tetapi sebaliknya, kita tak boleh kekurangan vitamin B6 karena akan memicu peningkatan produksi oksalat dalam tubuh.



Makanan yang banyak mengandung purin adalah yang paling berpengaruh terhadap pembentukan batu ginjal. Batu urat di sini dapat berupa campuran kalsium dan asam urat, atau hanya asam urat saja. Sumber asam urat adalah dari dalam tubuh sendiri (endogen) dan dari makanan seperti daging, hasil laut atau seafood, gandum, beras, dan tepung-tepungan. 

Pada wanita normal, ekskresì asam urat sebanyak 750 mg per 24 jam, sedangkan pada pria lebih tinggi, yaitu 800 mg. Jika nilai ini terlampaui, maka lampu kuning bagi Anda. 


Mengurangi protein hewani


Protein hewani ternyata disebut sebagai hal yang paling besar pengaruhnya terhadap kemungkinan terbentuknya batu. Sebab, protein tersebut dapat meningkatkan terbuangnya kalsium dan asam urat dalam air kemih, yang kemudian diikuti dengan menurunnya pH (tingkat keasaman) urine dan pembuangan sitrat.


Urine yang asam dalam jangka lama memudahkan terbentuknya kristal. Rendahnya ekskresi sitrat berarti hilangnya penghambat (inhibator) pembentukan kristal karena sitrat dapat mengikat kalsium dalam air kemih. 

Rendahnya ekskresi sitrat ini juga bisa disebabkan penyakit mencret menahun, infeksi saluran kemih, rendahnya kadar kalium tubuh (hipokalemia), dan asidosis tubulus ginjal. Olahraga yang kelewat berat juga berpengaruh terhadap eksresi sitrat.


Risiko akibat makan dengan menu protein hewani berlebihan tersebut dapat diperberat lagi jika pada saat bersamaan kita mengkonsumsi dalam jumlah tinggi pula lemak dan garam. Sementara itu, kita kurang dalam menyantap makanan berserat tinggi yang mengandung magnesium, fosfat, dan vitamin B6.

Bagi penderita batu kalsium dianjurkan mengkonsumsi tidak lebih dari 1,5-1,8 protein per kg bobot badan per hari. Bagi penderita batu asam urat juga dianjurkan mengurangi protein hewani.



Membatasi garam


HUBUNGAN antara garam (ekskresi garam dalam air kemih) dan pembentukan batu pertama ditentukan oleh nisbah (rasio) kadar ekskresi garam dibanding kalsium.

Hal ini disebabkan meningkatnya volume ekstraseluler yang akan menghambat re-absorpsi tubulus ginjal terhadap kalsium.

Setiap peningkatan 100 mg garam dalam makanan dapat meningkatkan 25-30 mg kalsium dalam urine. Keluarnya kalsium dan air kemih karena garam ini mempermudah terbentuknya kristalisasi ikatan kalsium urat oleh natrium (sodium). 

Dampak buruk lain akibat konsumsi garam yang berlebihan adalah menurunnya keluaran sitrat. Padahal seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, zat ini penting untuk menghambat terjadinya kristalisasi.



Dianjurkan, terutama terhadap penderita batu kalsium dan urat, untuk tidak memakan garam lebih dan l00 meq (kira-kira 6 gram) garam dapur per hari.


Banyak minum air


Makin kurang seseorang minum air (terutama air putih), makin kurang pula air kemih yang terbentuk. Keadaan ini akan menyebabkan derajat kejenuhan zat-zat kandungannya makin tinggi yang akhirnya akan mempermudah terbentuknya batu.

Karena itu, kita dianjurkan untuk minum air banyak-banyak dan

memang inilah cara satu-satunya modifikasi gizi atau diet yang telah disetujui di seluruh dunia untuk segala jenis penyakit batu ginjal.



Jumlah yang dianjurkan adalah sejumlah yang dapat menghasilkan minimal 2 liter air per 24 jam (hari). Umumnya untuk ini diperlukan sedikitnya minum 2-3 liter per hari dan terbagi rata selama sehari. Umumnya, 35 persen penderita batu ginjal minum air kurang dari 1 liter per harinya. 

Semua jenis minuman pada dasarnya diperbolehkan, kecuali susu, teh, dan lainnya yang dapat menyebabkan ekskresi oksalat tinggi. Yang paling bagus adalah minum air putih sebanyak-banyaknya. 


Bagikan ke WhatsApp

No comments:

Post a Comment

Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.

Artikel Populer