Perbedaan Baking Soda atau Soda Kue dengan Baking Powder dalam Penggunaannya
- Baking Soda nama kimianya adalah Sodium Bicarbonate. Baking Soda adalah bahan “dasar” dan pH-nya Alkaline (Basa), sehingga memerlukan acids (asam) + panas tinggi untuk bereaksi. Jadi apakah itu dicampur dengan cuka, citrus, buttermilk, krim, susu, keju, brown sugar, yogurt, cream of tartar, molasses, selai buah, natural cocoa powder, madu, dsbnya, Baking Soda akan menghasilkan Karbondioksida yg kemudian berfungsi sebagai bahan pengembang dalam dunia baking.
- Baking Soda adalah material yg sangat kuat, bahkan 3-4 kali lipat lebih kuat daripada Baking Powder. Oleh karena itu, terlalu banyak Baking Soda dalam resep justru akan membuat adonan retak / bantet / meluber / kering dan terasa pahit dengan kesan logam atau sabun di lidah. Jadi biasanya cukup 0.25 sdt per 250 ml tepung dalam suatu resep.
- Baking Powder (Bicarbonate Soda) juga mengandung Baking Soda di dalamnya, namun sudah dicampurkan dengan zat asam (cream of tartar / sodium aluminium sulfate) dan maizena. Umumnya Baking Powder dijual dalam bentuk ”Double-Acting”, yang berarti proses pengembangan akan terjadi di dua tahap, yaitu saat dicampurkan dengan cairan dan saat dipanggang atau terpapar dengan panas. Oleh karena itu lebih baik untuk segera memanggang adonan yg sudah diberi Double Acting Baking Powder karena reaksinya sudah berlangsung saat mengaduk bahan dengan cairan.
- Sekalipun Baking Powder sudah mengandung asam di dalamnya bukan berarti tidak memerlukan bahan dengan pH asam di dalam suatu resep. Hanya saja perlu uji coba untuk ketepatan takarannya sehingga adonan mengembang sempurna. Namun umumnya per 1 sdt Baking Powder biasanya untuk 250 ml tepung.
- Banyak resep yg menggabungkan Baking Soda + Baking Powder. Fungsinya adalah jika hanya memakai Baking Soda, flavor asam akan terlalu lemah, sehingga perlu tambahan Baking Powder. Jadi perlu diseimbangkan antara efek mengembangnya dan flavor akhirnya. Keduanya juga membantu proses browning pada hasil akhir suatu resep. Namun umumnya Baking Soda dipakai hanya sepertiga dari bobot Baking Powder dalam suatu resep.
- Baking Powder mengandung Sodium yg lebih tinggi drpd Baking Soda, jadi rasanya lebih asin / pahit. Ini artinya di dalam suatu resep belum tentu anda bisa menggantikan posisi satu dengan yg lainnya kalau kehabisan bahan. Alhasil, hasilnya bisa terlalu asin / bantet / keras dsbnya.
- Jika sampai kehabisan Baking Powder, buat dengan mencampurkan 2 bagian cream of tartar dengan 1 bagian baking soda. Jika ingin disimpan lama, mix dengan 1-2 sdt tepung maizena supaya tidak menggumpal.
- Hati-hati terhadap tepung jenis “Self Rising Flour), karena di dalamnya sudah mengandung Baking Powder dan garam sehingga dengan sendirinya sudah bisa mengembang. Namun uji coba dengan menambahkan Baking Soda jika hasilnya kurang kuat daya “angkatnya”.
- Baking Soda lebih tahan lama ketimbang Baking Powder. Keduanya perlu disimpan di tempat yang kering / dingin dan tertutup rapat. Tes kadaluarsa Baking Soda dengan mencampurkannya dengan cuka. Jika berbusa cepat maka masih ok. Untuk Baking Powder, mix dengan air panas. Jika berbusa maka masih ok.
- Sekalipun tidak selalu, Baking Powder lebih banyak dipakai di resep kue bolu, muffin/cupcakes, dan kue lainnya. Namun Baking Soda lebih banyak digunakan pada produk roti, kukis, biskuit dan crackers. Untuk produk gorengan, Baking Powder digunakan untuk membuat adonan lebih ringan dan mengembang. Namun Baking Soda akan membuatnya lebih garing dan kering.
Sumber : Edwin Lau
No comments:
Post a Comment
Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.