TAHAPAN PERKEMBANGAN HIDUP MANUSIA MENURUT TEORI ERIKSON

 TAHAPAN PERKEMBANGAN HIDUP  MANUSIA MENURUT TEORI ERIKSON

Menurut Erikson, perkembangan kepribadian seseorang berasal dari pengalaman sosial sepanjang hidupnya. Perkembangan ini sangat besar mempengaruhi kualitas ego seseorang secara sadar. Ia percaya bahwa perkembangan kepribadian seseorang terjadi dalam serangkaian tahapan. 

Setiap tahapan dalam teori Erikson dibangun berdasarkan tahapan sebelumnya dan membuka jalan untuk periode pengembangan berikutnya. Masalah yang dialami seseorang tidak hanya disebabkan faktor pribadi individual tetapi dihasilkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya
  • Bayi (0-18 bulan) trust vs mistrust
Ini merupakan tahapan paling penting dalam hidup seseorang. Karena bayi belum bisa apa-apa, pengembangan kepercayaan tahap ini bergantung pada kualitas dari orang yang merawat. Jika orang yang merawat tidak stabil secara emosional, bayi akan tumbuh dengan rasa takut dan percaya bahwa dunia ini bukan tempat yang aman baginya. Pemberian ASI, MPASI dan makanan padat pertama merupakan bagian penting dalam tahap ini karena menumbuhkan ikatan yang akan berujung pada rasa percaya.

  • Batita (1,5 - 3 tahun) autonomy vs shame & doubt. 
Pada tahap ini seorang anak mulai belajar memiliki kendali yang lebih besar pada dirinya. Bagian penting dalam tahap ini adalah toilet training karena toilet training karena anak-anak akan belajar untuk mengendalikan bagian tubuhnya yang nantinya akan mengarah kepada perasaan memiliki kendali serta belajar kemandirian. Pada usia ini, anak-anak akan banyak bersikap “sok tahu” untuk memilih pakaian atau mainan nya sendiri.
  • Usia Pra sekolah (3-6 tahun) initiatives vs guilt
Dalam tahap pra sekolah, anak-anak mulai belajar berinteraksi secara sosial melalui permainan yang terarah. Mereka belajar bermain dengan aturan tertentu.
  • Usia Sekolah (7-12 Tahun) industry vs inferiority
Pada tahap ini anak-anak mengembangkan rasa bangga akan pencapaian dan kemampuan mereka.
  • Remaja (12-19 tahun)identity vs role confusion
Dalam tahap ini si remaja mulai mengeksplorasi kemandirian mereka serta mengembangkan konsep diri.
  • Dewasa Muda (19-35 tahun) intimacy vs isolation
Pada tahap ini sangat penting bagi seseorang mengembangkan hubungan dekat dengan orang lain.  Studi menunjukkan bahwa mereka yang memiliki konsep diri yang rendah cenderung mempunyai hubungan yang berkomitmen rendah dan lebih mudah mengalami depresi.
  • Dewasa (35-60 tahun) generativity vs stagnation
Dalam tahap ini seseorang harus berkembang untuk membentuk dan memandu generasi yang baru, baik dari segi pekerjaan atau karir mau[pun keluarga.  Memiliki anak bukan berarti seseorang sudah berhasil melewati tahap ini.
  • Usia Lanjut (60 tahun keatas)integrity vs despair
Tahapan terakhir dalam hidup ini pada umumnya berfokus pada refleksi pada  kehidupan yang sudah dijalani. 


Bagikan ke WhatsApp

No comments:

Post a Comment

Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.

Artikel Populer