SINOPSIS NOVEL: O PIONEERS! OLEH WILLA CATHER (1913)
Penulis: Willa Cather
Negara: United States
Bahasa:
Bahasa Inggris
Genre:
Fiksi Sejarah
Tahun
Penerbitan: 1913
O Pioneers (1913) adalah novel hebat pertama Wila Cather, dan bagi banyak orang, karya ini merupakan maha karya yang tidak tertandingi.Tidak ada karya fiksi lain yang dengan tepat dapat menyampaikan realitas fisik yang jelas dan mitos transformasi perbatasan Amerika- dan transformasi orang-orang yang menyelesaikannya.
Tokoh utama Cerita
ini adalah Alexandra Bergson, yang datang di padang rumput Hanover, Nebraska,
sebagai seorang gadis yang tumbuh besar untuk menjadikan pertaniannya menjadi makmur. Tapi kisah suksesnya dihiasi
oleh kehilangan, dan pengabdian
Alexandra pada pertaniannya mungkin harus dibayar dengan cinta.
Dan juga novel ini menggambarkan dua hal sekaligus yaitu pastoral yang canggih dan bentuk asli dari novel feminis. O Pioneers! adalah sebuah karya di mana kemenangan diliputi dengan tragedi.
O Pioneers! diceritakan pada suatu hari di musim dingin yang berangin, di kota Hanover, Nebraska, sekitar tahun 1883 dan 1890. Narator memperkenalkan empat karakter utama: Emil Bergson yang sangat muda; kakak perempuannya yang tangguh, Alexandra; temannya yang suram, Carl Linstrum; dan anak Bohemian yang cantik, Marie Shabata.
Suatu
hari, Emil dan Alexandra dan tetangga mereka Carl yang dari kota sedang
berjalan pulang ke kampung terpencil mereka yang dikenal sebagai Divide. Ayah
Alexandra, John Bergson, yang sedang sekarat. Dia memberi tahu dua putra
sulungnya, Oscar dan Lou, bahwa dia mempercayakan tanah pertanian, dan
pelestarian semua yang telah dia capai sejak berimigrasi dari Swedia, kepada
putrinya sulungnya yaitu Alexandra.
Alexandra merupakan anak yang kuat dan tegas daripada
saudara-saudaranya. Namun, kekeringan menyerang kampung tempat tinggal mereka
tiga tahun kemudian. Banyak keluarga di kampung itu, termasuk keluarga Carl
Linstrum, menjual tanah mereka dan pindah. Tetapi Alexandra tetap bertekad
untuk bertahan di kampung itu, dan karena itu ia meyakinkan saudara-saudaranya
untuk menggadaikan lahan sepeninggalan Ayah mereka untul membeli lebih banyak
tanah. Dia juga meyakinkan mereka untuk mulai menggunakan teknik pertanian yang
inovatif/modern.
Kemudian enam belas tahun ke depan, tekad Alexandra untuk bertahan di perkampungan tersebut akhirnya terbayar. Lou dan Oscar sudah menikah, dan masing-masing memiliki tanah mereka sendiri. Lahan milik Alexandra adalah yang paling makmur di Divide. Ia bahkan mampu untuk menyekolahkan Emil di Universitas. Crazy Ivar, seorang lelaki tua, memberi Alexandra beberapa saran pertanian yang kontroversial (diceritakan di novel sebelumnya), sekarang bekerja dengan Alexandra, meskipun Lou dan Oscar tidak setuju dengan kehadirannya.
Di tengah-tengah ketegangan antara Alexandra dan kedua saudaranya ini, Carl Linstrum kembali untuk berkunjung setelah bertahun-tahun bepergian. Sementara itu, Marie Shabata terjebak dalam pernikahan yang tidak bahagia dengan suaminya bernama Frank. Emil yang sebelumnya jatuh cinta kepada Marie memutuskan untuk merantau ke Mexico City, jauh dari Marie. Alexandra dan Carl perlahan memulai kisah asmara mereka yang sempat terjeda pada saat mereka masih muda.
Namun,
hubungan keduanya tidak direstui oleh Lou dan Oscar, yang akhirnya mengusir
Carl ke luar kota˗yang memutuskan untuk pergi ke Alaska, alasannya karena
mereka takut hubungannya dengan Alexandra akan mengancam prospek anak-anak
mereka sendiri dalam mewarisi lahan serta harta Alexandra.
Emil kembali dari Meksiko hampir setahun kemudian, dalam misinya untuk menghindari Marie, ia gagal saat kembali ke Divide dan merasakan bahwa perasaanya ke Marie tidak pernah hilang. Sekali lagi, dia memutuskan untuk lari dari Divide.
Namun, sebelum dia pergi, tragedi menimpanya: sahabatnya, Amedee,
meninggal secara tak terduga. Setelah menghadiri pemakaman sahabatnya di
gereja, Emil memutuskan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Marie. Dia
menemukannya di sebuah taman, satu hal mengarah ke hal lainnya hingga
akhirnya suami Marie, Frank, menemukan
mereka dan dalam keadaan yang cemburu, Frank Shabata menembak mati Emil dan
Marie.
Beberapa bulan setelah peristiwa pembunuhan tersebut, Alexandra Bergson masih merasa sangat sedih karena kehilangan adiknya yang sangat ia cintai; dia merasa sangat lelah dengan kehidupannya tapi dia berusaha untuk tabah. Alexandra memutuskan untuk mencoba mengampuni Frank, yang menjalani hukuman sepuluh tahun di penjara Lincoln, dengan menjenguknya di penjara.
Kembali dari kunjungannya di Lincoln, dia menemukan Carl Linstrum menunggunya di halaman rumahnya. Carl pun bercerita bahwa, begitu dia mendengar tentang kematian tragis Emil, dia bergegas untuk pergi ke Divide. Akhirnya, mereka kembali jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah.
Bagikan ke WhatsApp
No comments:
Post a Comment
Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.