Hakikat/Pengertian
Sintaksis
Masih banyak orang yang belum mengetahui dan belum paham tentang makna dan hakikat sintaksis. Padahal, penggunaanya begitu dekat dengan masyarakat Indonesia. Yaitu berkisar tentang kalimat bahasa Indonesia yang digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari.
Banyak permasalahan yang ada dalam mendalami penguasaan sintaksis dan hakikatnya. Perlu pendalaman dan banyak mempraktekan dalam dunia kebahasaan.
Karena ilmu sintaksis sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan sintaksis itu? Sintaksis merupakan ilmu yang mempelajari tentang tatabahasa.
Sintaksis juga dapat dikatakan tatabahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan. Sintaksis merupakan cabang linguistik yang membicarakan hubungan antar kata dalam tuturan (speech).
Sintaksis secara etiomologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘sun’ artinya dengan dan ‘tattein’ artinya menempatkan. Jadi, secara etimologis sintaksis berarti menempatkan bersama-sama kata menjadi kelompok kata atau kalimat.
Sintaksis yang berasal dari bahasa
Belanda yaitu syntaxsis. Sedangkan dalam bahasa Inggris adalah syntax.
Secara defenisi pengertian sintaksis adalah cabang tata bahasa mengenai studi penghimpunan kata-kata dalam kalimat-kalimat dan alat dengan mana hubungan seperti itu terlihat. Misalnya tertib kata atau infleksi
Sintaksis berkenaan dengan penemuan
jenis-jenis kalimat dasar dengan pemberian penggantian yang muncul dari setiap
unsur dari jenis unsur itu.
· Sintaksis
adalah studi dan aturan-aturan dari hubungan kata-kata satu sama lainnya
sebagai penyatuan gagasan dan sebagai bagian-bagian dari
struktur-struktur kalimat, studi dan ilmu bangun kalimat.
Sintaksis menurut Ramlan (1981:1)
mengatakan” sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang
membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.
Ringkasnya sintaksis adalah studi
penghimpunan dan tautan timbale balik antara kata-kata, frase-frase,
klausa-klausa dalam kalimat.
Unsur bahasa yang termasuk di dalam
sintaksis adalah frase, klausa,dan kalimat. Tuturan dalam hal ini menyangkut
apa yang dituturkan orang dalam bentuk kalimat.
Struktur
Sintaksis
Secara umum struktur sintaksis itu terdiri dari susunan subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan. Menurut Verhar (1978) fungsi-fungsi sintaksis itu yang terdiri dari unsur-unsur S, P, O, dan K itu merupakan “kotak-kotak kosong” atau “tempat-tempat kosong” yang tidak mempunyai arti apa-apa karenan kekosongannya.
Tempat-tempat kosong itu akan diisi oleh sesuatu yang berupa kategori dan memiliki peranan tertentu.
Contoh kalimat: Nenek melirik kakek tadi pagi.
Tempat kosong yang bernama subjek
disi oleh kata nenek yang berkategori nomina, empat kosong yang
bernama predikat diisi oleh kata melirik yang berkategori
verba, tempat kosong yang bernama objek diisi oleh kata kakek
yang berkategori nomina, dan tempat kosong yang bernama keterangan diisi
oleh frasa tadi pagi yang berkategori nomina.
Kata
sebagai Satuan Sintaksis
Dalam tataran morfologi kata merupakan satuan terbesar (satuan terkecilnya adalah morfem), tetapi dalam tataran sintaksis kata merupakan satuan terkecil yang secara hierarkial menjadi komponen pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar, yaitu frase.
Kata sebagai satuan sintaksis, yaitu dalam hubungannya dengan unsure-unsur pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar, yaitu frasa, klausa, dan kalimat.
Sebagai satuan terkecil dalam sintaksis, kata berperanan sebagai pengisi fungsi sintaksis, sebagai penanda kategori sintaksis, dan sebagai perangkai dalam penyatuan satuan-satuan atau bagian-bagian dari satuan sintaksis.
Dalam pembicaraan kata sebagai pengisi satuan sintaksis, pertama-pertama harus kita bedakan dulu adanya dua macam kata, yaitu yang disebut kata penuh (fullword) dan kata tugas (functionword).
Kata penuh adalah kata yang secara leksikal
memiliki makna, mempunyai kemungkinan untuk mengalami proses morfologi,
merupakan kelas terbuka, dan dapat bersendiri sebagai sebuah satuan tuturan.
Sedangkan yang disebut kata tugas adalah kata yang secara leksikal tidak mempunyai makna, tidak mengalami proses morfologi, merupakan kelas tertutup, dan di dalam pertuturan dia tidak dapat bersendiri.
No comments:
Post a Comment
Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.