Seni Lukis adalah sebuah cabang seni rupa
Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan:
- Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama
Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompei),
Seni lukis zaman Renaissance
Seni
Rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di
kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut
kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki.
Seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, biasanya
memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini berdasarkan pada
tema, corak atau gaya, teknik, bahan, serta bentuk karya seni tersebut.
Seni Lukis Menurut Para Ahli, diantaranya :
- M. Adler : sesuatu yang memberi kita kesenangan
Aristoteles : sesuatu selain baik juga menyenangkan
- Jonhson : perimbangan bagian yang menyenangkan
- Eric W : gejala yang dapat di cerna oleh indra dengan baik
- Herbert : bentuk penerapan indrawi manusia yang senang
- J. Ruskin : benda yang dapat memberi kesenangan
- Michellengolo : penyingkiran hal yang berlebihan
Melukis adalah kegiatan mengolah medium 2 dimensi di atas permukaan
datar dan objek 3 dimensi untuk mendapat kesan tertentu dengan melibatkan
ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta atau pelukis secara penuh. Hal ini didefinisikan
oleh Soedarso Sp.
Lukisan adalah suatu pengalaman artistik yang ditumpahkan dalam
bidang 2 dimensi dengan menggunakan warna dan garis.
Berdasarkan pengungkapannya seni
lukis dibagi atas 3 aliran yaitu aliran representatif, deformatif dan nonrepresentatif.
1.
Representatif
adalah
perwujudan gaya seni rupa yang menggunakan keadaan nyata pada kehidupan
masyarakat dan gaya alam.
Gaya seni rupa yang termasuk dalam representatif adalah :
Aliran ini melukis sesuai dengan alam nyata, sehingga perbandingan perspektif, tekstur, atau warna serta gelap terang dibuat seteliti mungkin.
Pelukis beraliran Naturalisme adalah Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi Claude, Rubens, Constabel, William Bliss walker.
pelukis beraliran Realisme adalah Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S. Sudjojono dan Dullah, Karl Briullov
c.
Romantisme, Seni lukis yang bersifat
imajiner.
- Menceritakan cerita dashyat atau kejadian yang dramatis.
- berusaha menampilkan suatu lukisan dengan fantastik dan indah.
- Penuh gerak dan romantic,
- warna bersifat kontras dan meriah,
- pengaturan komposisinya dinamis,
- Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
- Kedahsyatan melebihi kenyataan.
- Aliran ini menampilkan tentang suatu hal yang bersifat romantis,
- seperti suatu pemandangan alam, tragedi, ataupun sejarah.
2.. Deformatif
a.
Ekspresionisme
Aliran seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan keadaan
jiwa
Aliran seni lukis yang penggambarannya
sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek
karyanya.
Pelukis beraliran Ekspresionisme adalah Vincent Van Gogh dan Affandi
b.
Impresionisme
Penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek dilukis
- Aliran Impresionisme juga biasanya memiliki gambar yang agak kabur dan tidak mendetail.
- Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.
- Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina.
- Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).
- Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
- Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
- Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian diterapkan di dalam lukisan.
- Dikerjakan di luar ruangan
c.
Surialisme
Seni lukis yang menyerupai bentuk bentuk yang sering di dalam
mimpi.
d.
Kubisme
Penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasarnya
kubus.
- aliran yang memiliki bentuk-bentuk geometris seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus dan kotak-kotak.
- Memiliki bentuk geometris dan memiliki perpaduan warna yang sangat perspektif.
3. Nonpresentatif
perwujudan
aliran seni lukis yang menekankan pada unsur-unsur formal, struktur, unsur rupa
dan prinsip estetik
- Bentuk yang sulit untuk dikenal .
- Gaya seni lukisannya berupa susunan dari garis, bentuk , bidang ,dan warna yang terbebas dari bentuk alam.
- Gaya ini menonjolkan bidang yang diisi oleh warna dan dipilah dengan garis-garis tegas.
Pelukis
yang beraliran Nonpresentatif adalah oleh Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar
dan Sadali.
Aliran Dadaisme
Aliran Dadaisme adalah aliran yang menyajikan karya artistik dari bentuk yang seram, magic, mengerikan, kekanak-kanakan (naive), terkadang mengesankan.- Aliran ini bercirikan Seni yang tidak mau ilusi atau ketiadaan ilusi.
- didominasi warna hitam, merah, putih dan hijau dengan pewarnaan primer, tajam dan kontras
Pelukis beraliran Dadaisme diantaranya : Roull Haussmann, Duchamp dan Hans Arp
Aliran Futurisme
Aliran Futurisme adalah aliran yang
menggambarkan objek lukisan yang terlihat seperti bergerak. Suatu objek
digambarkan beberapa kali secara sama, secara perspektif.
- Aliran ini bercirikan menangkap unsur gerak dan kecepatan,
- memanfaatkan prinsip aneka tampak atau (multiple viewpoints),
- menggunakan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain
- serta memperhatikan tentang kedinamisan , kedisiplinan, dan gaya untuk mengekspresikan kecepatan dan kesamaan waktu.
Pelukis yang beraliran Futurisme adalah : Giacomo Balla, Umberto Boccioni, Sculptor dan Carlo CarrĂ ,
Aliran Fauvisme
Aliran Fauvisme adalah aliran yang
memberikan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang
dibuat kontras dengan aslinya.
- Aliran ini ditandai dengan lukisannya ialah warna-warna yang liar dan kontras,
- Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna aslinya,
- penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga penikmat lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat.
Pelukis yang beraliran Fauvisme adalah Henry Matisse, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi dan Kess Van Dongen.
Aliran Klasikisme
Aliran
Klasikisme adalah aliran yang menampilkan gambar secara klasik, serta
memiliki karakter dan ciri tersendiri. Aliran Klasikisme banyak terpampang
di nusantara maupun di mancanegara. Aliran ini biasanya mengacu pada Yunani dan
Romawi.
Tanda aliran ini adalah :·
- Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.,
- bentuknya selalu seimbang dan harmonis.,
- Batasan antar warna bersifat bersih dan statis.
- raut muka tenang dan berkesan agung.
- berisi cerita lingkungan istana, dan cenderung dilebih-lebihkan.
Pelukis
beraliran Klasikisme diantaranya :
- Bartholome Vignon ( 1762 – 1846 )
- Jaques Lovis David ( 1974 – 1825 )
- Jan Ingles ( 1780 – 1867 )
Tema seni rupa murni terbagi atas :
1. Hubungan antara Manusia dengan
Dirinya ( diungkapkan dengan potret dirinya sendiri sebagai objek
lukisannya)
2. Hubungan antara Manusia dengan
Manusia lain ( menggunakan objek disekitarnya, seperti istrinya,
anak-anaknya, orang tua, saudaranya, temannya, tetangganya atau orang dalam
pikirannya)
3. Hubungan antara Manusia dengan Alam
Sekitarnya ( Pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan,
perkotaan, binatang dijadikan objek alam yang dijadikan lukisan)
4. Hubungan antara Manusia dengan
Benda ( Benda yang berbentuk silindris, kubistis organis atau berbentuk
bebas, seperti gelas, guci, botol, meja kursi, buah buahan, bunga
5. Hubungan antara Manusia dengan
Aktivitasnya ( aktivitas manusia seperti, kegiatan menari, membajak sawah,
berburu, jual beli dipasar, menggembala ternak, dan aktivitas lainnya)
6. Hubungan antara Manusia dengan Alam
Khayal ( sering disebut karya seni Surialisme)
Alat dan Bahan Berkarya Seni Lukis
Pensil, Pensil arang (contee), Pastel dan Krayon, Pena/pulpen,
tinta bak, Cat (pewarna), kuas, pisau palet, palet
Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik dan Bahan yang digunakan
- Mozaik, yaitu teknik menempelkan pecahan
atau lempengan kaca yang berwarna warni di dinding sehingga membentuk
objek tertentu. Bahan yang digunakan antara lain, pecahan keramik,
porselen, potongan kertas, atau batu yang berwarna warni ( intersia :
Mozaik yang memakai potongan potongan kayu sebagai bahan lukisan)
- Lukisan kaca, dikembangkan pada zaman
Gothic di Eropa sebagai bagian dari arsitekstur
- Lukisan cat minyak (plakat), medianya
adalah kanvas. Dalam pemakaiannya, cat terlebih dahulu dicampur dengan
lijn-olie
- Lukisan cat air (aquarel) bahan yang
digunakan adalah cat air berbentuk pasta yang dicampur dengan air. Aquarel
adalah melukis dengan sapuan warna tipis.
- Acrylic, adalah lukisan dengan bahan yang
bahan acrylic, yang menghasilkan warna warna yang cerah
- Lukisan batik, menutupi permukaan kain
dengan lilin atau malam batik.
Teknik berkarya seni lukis memiliki
proses dan langkah-langkah sebagai berikut :
- Memunculkan gagasan
- Membuat sketsa
- Menentukan media berkarya
- Menentukan teknik
- Mewarnai dan menyempurnakan lukisan
- Teknik Aquarel, melukis dengan menggunakan cat air yang tipis sehingga hasil lukisan seperti transparan
- Teknik plakat, melukis dengan menggunan cat air, cat akrilik atau cat minyak dengan sapuan tebal dan kental
- Teknik Spray, Melukis dengan cara menyemprotkan cat ke media lukis
- Teknik Pointilis, menggabubgkan beberapa titik sehingga menghasilkan lukisan
- Teknik tempera, melukis dengan cara mencampurkan kuning telur ke dalam cat sebagai bahan perekat. kayu sebagai kanvasnya dan ada juga yang langsung melukiskan ke tembok.
- Teknik Basah, melukis dengan cara mengencerkan cat minyak dengan menggunakan minyak cat
- Teknik kering, melukis tanpa menggunakan minyak cat
- Teknik campuran, merupakan kombinasi antara teknik basah dan teknik kering
No comments:
Post a Comment
Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.