Seni lukis (Materi Seni Budaya Kelas IX)

Seni Lukis adalah sebuah cabang seni rupa 

Seni Lukis adalah sebuah karya yang memiliki wujud, dapat dilihat, dan memiliki keindahan. Seni rupa ada beberapa jenis,  diantaranya yaitu seni patung,seni lukis,dan seni kriya.

Bila dilihat dari sejarah atau historisnya,  seni lukis erat kaitannya dengan gambar. Dari berbagai peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, manusia purba telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua tempat mereka tinggal untuk menceritakan berbagai hal penting dari kehidupan mereka.

Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan:

  • Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama
  • Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompei)

Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal. Selain itu, kemampuan manusia untuk menetap secara sempurna telah memberikan kesadaran pentingnya keindahan di dalam perkembangan peradaban.
Seni lukis zaman pertengahan
Karena terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman pertengahan, seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan dengan realitas. Perkembangan seni pada masa ini mengalami perlambatan hingga dimulainya masa renaissance.

Seni lukis zaman Renaissance


Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ahli sains dan kebudayaan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang.

Seni Rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki.

Seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini berdasarkan pada tema, corak atau gaya, teknik, bahan, serta bentuk karya seni tersebut.

Seni Lukis Menurut Para Ahli, diantaranya :

  • M. Adler : sesuatu yang memberi kita kesenangan 
  • Aristoteles : sesuatu selain baik juga menyenangkan 

  • Jonhson : perimbangan bagian yang menyenangkan 
  • Eric W : gejala yang dapat di cerna oleh indra dengan baik 
  • Herbert : bentuk penerapan indrawi manusia yang senang 
  • J. Ruskin : benda yang dapat memberi kesenangan 
  • Michellengolo : penyingkiran hal yang berlebihan  

Melukis adalah kegiatan mengolah medium 2 dimensi di atas permukaan datar dan objek 3 dimensi untuk mendapat kesan tertentu dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta atau pelukis secara penuh. Hal ini didefinisikan oleh Soedarso Sp.

Lukisan adalah suatu pengalaman artistik yang ditumpahkan dalam bidang 2 dimensi dengan menggunakan warna dan garis.

Berdasarkan pengungkapannya seni lukis dibagi atas 3 aliran yaitu aliran representatif, deformatif dan nonrepresentatif.

1.    Representatif

adalah perwujudan gaya seni rupa yang menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam.

Gaya seni rupa yang termasuk dalam representatif adalah :

a.       Naturalisme, Penggambarannya sesuai dengan keadaan alam.
Aliran ini melukis sesuai dengan alam nyata, sehingga perbandingan perspektif, tekstur, atau warna serta gelap terang dibuat seteliti mungkin.
Pelukis beraliran Naturalisme adalah Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi Claude, Rubens, Constabel, William Bliss walker.

Lukisan Karya Basuki Abdullah

b.      Realisme, Penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup , memandang dunia ini tanpa ilusi, tanpa mengurangi dan menambahkan objek.
pelukis beraliran Realisme adalah Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S. Sudjojono dan Dullah, Karl Briullov

Lukisan Karya Trubus

c.       Romantisme, Seni lukis yang bersifat imajiner.

  • Menceritakan cerita dashyat atau kejadian yang dramatis. 
  • berusaha menampilkan suatu lukisan dengan fantastik dan indah.
  • Penuh gerak dan romantic, 
  • warna bersifat kontras dan meriah, 
  • pengaturan komposisinya dinamis, 
  • Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan. 
  • Kedahsyatan melebihi kenyataan.
  • Aliran ini menampilkan tentang suatu hal yang bersifat romantis, 
  • seperti suatu pemandangan alam, tragedi, ataupun sejarah.
Pelukis beraliran Romantisme adalah : Raden Saleh, Fransisco Goya,Turner.   Eugene Delacroix, Theodore Gericault, Jean Baptiste.

Lukisan Karya Raden saleh

2..   Deformatif

Perubahan bentuk aslinya menjadi bentuk baru tanpa meninggalkan bentuk dasarnya atau bentuk aslinya.
Gaya seni rupa yang termasuk Deformatif adalah :

a.       Ekspresionisme
Aliran seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa

Aliran seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya.

Pelukis beraliran Ekspresionisme adalah Vincent Van Gogh dan Affandi

Lukisan Karya Affandi

b.      Impresionisme
Penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek dilukis

  • Aliran Impresionisme juga biasanya memiliki gambar yang agak kabur dan tidak mendetail.
  • Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.
  • Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina.
  • Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).
  • Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
  • Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
  • Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian diterapkan di dalam lukisan.
  • Dikerjakan di luar ruangan
Pelukis beraliran Impresionisme  adalah Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin dan S. Sudjojono, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, Sisley, Edward Degas, Mary Cassat
Lukisan Karya Claude Monet

c.       Surialisme
Seni lukis yang menyerupai bentuk bentuk yang sering di dalam mimpi.

Pelukis mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah sedemikian rupa bagian tertentu objek untuk menghasilkan kesan tertentu.

Pelukis beraliran Surialisme adalah Salvador Dali.

Lukisan Karya Salvador Dali

d.      Kubisme
Penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasarnya kubus.

  • aliran yang memiliki bentuk-bentuk geometris seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus dan kotak-kotak.
  • Memiliki bentuk geometris dan memiliki perpaduan warna yang sangat perspektif.
Pelukis yang beraliran Kubisme adalah Pablo Picasso, But Mochar, Srihadi, Fajar Sidik, dan Mochtar Apin,  Gezanne, Metzinger, Braque, Albert Glazes, Fernand Leger, Robert Delaunay.
Lukisan Karya Pablo Picasso

3. Nonpresentatif

perwujudan aliran seni lukis yang menekankan pada unsur-unsur formal, struktur, unsur rupa dan prinsip estetik

  • Bentuk yang sulit untuk dikenal . 
  • Gaya seni lukisannya berupa susunan dari garis, bentuk , bidang ,dan warna yang terbebas dari bentuk alam. 
  • Gaya ini menonjolkan bidang yang diisi oleh warna dan dipilah dengan garis-garis tegas.  

Pelukis yang beraliran Nonpresentatif adalah oleh Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar dan Sadali.

Aliran Dadaisme

Aliran Dadaisme adalah aliran yang menyajikan karya artistik dari bentuk yang seram, magic, mengerikan, kekanak-kanakan (naive), terkadang mengesankan.

  • Aliran ini bercirikan Seni yang tidak mau ilusi atau ketiadaan ilusi.
  • didominasi warna hitam, merah, putih dan hijau dengan pewarnaan primer, tajam dan kontras

Pelukis beraliran Dadaisme diantaranya : Roull Haussmann, Duchamp dan Hans Arp

Aliran Futurisme

Aliran Futurisme adalah aliran yang menggambarkan objek lukisan yang terlihat seperti bergerak. Suatu objek digambarkan beberapa kali secara sama, secara perspektif.

  • Aliran ini bercirikan menangkap unsur gerak dan kecepatan, 
  • memanfaatkan prinsip aneka tampak atau (multiple viewpoints), 
  • menggunakan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain
  •  serta memperhatikan tentang kedinamisan , kedisiplinan, dan gaya untuk mengekspresikan kecepatan dan kesamaan waktu.

Pelukis yang beraliran Futurisme adalah : Giacomo Balla, Umberto Boccioni, Sculptor dan Carlo CarrĂ ,

Aliran Fauvisme

Aliran Fauvisme adalah aliran yang memberikan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya.

  • Aliran ini ditandai dengan  lukisannya ialah warna-warna yang liar dan kontras, 
  • Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna aslinya, 
  • penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga penikmat lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat.

Pelukis yang beraliran Fauvisme adalah Henry Matisse, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi dan Kess Van Dongen.

Aliran Klasikisme

Aliran Klasikisme adalah aliran yang menampilkan gambar secara klasik, serta memiliki karakter dan ciri tersendiri. Aliran Klasikisme banyak terpampang di nusantara maupun di mancanegara. Aliran ini biasanya mengacu pada Yunani dan Romawi.

Tanda aliran ini adalah :·  

  • Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.,
  •  bentuknya selalu seimbang dan harmonis., 
  • Batasan antar warna bersifat bersih dan statis. 
  • raut muka tenang dan berkesan agung. 
  • berisi cerita lingkungan istana, dan cenderung dilebih-lebihkan.

Pelukis beraliran Klasikisme diantaranya :

  • Bartholome Vignon ( 1762 – 1846 )
  • Jaques Lovis David ( 1974 – 1825 )
  • Jan Ingles ( 1780 – 1867 )

Tema seni rupa murni terbagi atas :

1.    Hubungan antara Manusia dengan Dirinya ( diungkapkan dengan potret dirinya sendiri sebagai objek lukisannya)

2.   Hubungan antara Manusia dengan Manusia lain ( menggunakan objek disekitarnya, seperti istrinya, anak-anaknya, orang tua, saudaranya, temannya, tetangganya atau orang dalam pikirannya)

3.    Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya ( Pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dijadikan objek alam yang dijadikan lukisan)

4.    Hubungan antara Manusia dengan Benda ( Benda yang berbentuk silindris, kubistis organis atau berbentuk bebas, seperti gelas, guci, botol, meja kursi, buah buahan, bunga

5.    Hubungan antara Manusia dengan Aktivitasnya ( aktivitas manusia seperti, kegiatan menari, membajak sawah, berburu, jual beli dipasar, menggembala ternak, dan aktivitas lainnya)

6.    Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal ( sering disebut karya seni Surialisme) 

Alat dan Bahan Berkarya Seni Lukis

Pensil, Pensil arang (contee), Pastel dan Krayon, Pena/pulpen, tinta bak, Cat (pewarna), kuas, pisau palet, palet

Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik dan Bahan yang digunakan

  1. Mozaik, yaitu teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna warni di dinding sehingga membentuk objek tertentu. Bahan yang digunakan antara lain, pecahan keramik, porselen, potongan kertas, atau batu yang berwarna warni ( intersia : Mozaik yang memakai potongan potongan kayu sebagai bahan lukisan) 
  2. Lukisan kaca, dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari arsitekstur
  3. Lukisan cat minyak (plakat), medianya adalah kanvas. Dalam pemakaiannya, cat terlebih dahulu dicampur dengan lijn-olie
  4. Lukisan cat air (aquarel) bahan yang digunakan adalah cat air berbentuk pasta yang dicampur dengan air. Aquarel adalah melukis dengan sapuan warna tipis.
  5. Acrylic, adalah lukisan dengan bahan yang bahan acrylic, yang menghasilkan warna warna yang cerah 
  6. Lukisan batik, menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik.

Teknik berkarya seni lukis memiliki proses dan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Memunculkan gagasan
  2. Membuat sketsa
  3. Menentukan media berkarya
  4. Menentukan teknik
  5. Mewarnai dan menyempurnakan lukisan
Teknik- teknik dalam melukis adalah :

  • Teknik Aquarel, melukis dengan menggunakan cat air yang tipis sehingga hasil lukisan seperti transparan

  • Teknik plakat, melukis dengan menggunan cat air, cat akrilik atau cat minyak dengan sapuan tebal dan kental
  • Teknik Spray, Melukis dengan cara menyemprotkan cat ke media lukis
  • Teknik Pointilis, menggabubgkan beberapa titik sehingga menghasilkan lukisan
  • Teknik tempera, melukis dengan cara mencampurkan kuning telur ke dalam cat sebagai bahan perekat. kayu sebagai kanvasnya dan ada juga yang langsung melukiskan ke tembok.
  • Teknik Basah, melukis dengan cara mengencerkan cat minyak dengan menggunakan minyak cat
  • Teknik kering, melukis tanpa menggunakan minyak cat
  • Teknik campuran, merupakan kombinasi antara teknik basah dan teknik kering

Baca Juga : Seni Patung 

Bagikan ke WhatsApp

No comments:

Post a Comment

Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.

Artikel Populer