Apa Itu Atmosfir



Mungkin pernah melihat tayangan dan informasi prakiraan cuaca di televisi, surat kabar, atau majalah. Informasi cuaca yang disampaikan umumnya mengenai keadaan atmosfer, seperti kondisi cerah, mendung, berawan, dan hujan.

Informasi yang disampaikan difokuskan dalam lingkup cuaca harian. Sering kali kits merasakan perubahan kondisi atmosfer dalam periode yang cepat.

Sebagai contoh, kondisi udara pagi sampai siang hari udara cerah, tiba-tiba menjelang sore udara berawan dan terjadi hujan dengan intensitas lebat. Selain itu sering kita lihat dalam tayangan di televisi atau media surat kabar, di beberapa daerah terjadi angin ribut atau angin puting beliung, bahkan badai yang disertai hujan lebat.

Angin ribut disertai dengan hujan lebat ini tidak jarang dapat memorak-porandakan rumah penduduk, bahkan dapat merenggut jiwa manusia. Dinamika cuaca dan ikiim juga sangat bermanfaat bagi manusia, misalnya bagi sektor pertanian dan perhubungan.

Atmosfer berasal dan bahasa Yunani, yaitu atmos yang artinya uap dan spaira yang artinya bola atau lingkaran. Sehingga atmosfer dapat diartikan sebagai lapisan udara yang menyelimuti bumi.

Ketebalan atmosfer kira-kira lebih dan 1.000 km, di mana komposisinya .terdiri atas nitrogen (78,08%), oksigen (20,95%), argon (0,95%), karbon dioksida (0,034%), dan sisanya berupa gas-gas lain seperti neon, helium, ozon, hidrogen, kripton, metana, dan xenon.

Ozon merupakan satu gas dalam atmosfer yang jumlahnya sangat sedikit tetapi sangat berguna bagi kehidupan di muka bumi ini, karena dapat menyerap sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari. Seandainya radiasi sinar uLtraviolet tidak diserap oleh ozon, maka ketika sampai di bumi akan menimbulkan malapetaka bagi kehidupan karena akan membakar kulit, memecahkan pembuluh darah, menyebabkan penyakit kanker kulit, dan bahaya-bahaya lainnya.

Namun, dalam jumlah sedikit, sinar ultraviolet digunakan oleh tumbuh-tumbuhan untuk proses fotosintesis, dan membantu manusia membentuk vitamin D dalam tubuh.

Atmosfer sebagal lapisan pelindung bumi memiliki beberapa ciri, sebagai berikut:
  1. Tidak memiliki warna, tidak berbau, dan tidak memiliki wujud, hanya bisa dirasakan oleh indra perasa dalam bentuk angin.
  2. Memiliki berat, sehingga dapat menyebabkan tekanan.
  3. Memiliki sifat dinamis dan elastis yang dapat mengembang dan mengerut.
Gas-gas yang terkumpul dalam atmosfer, memiliki sifat, karakteristik, dan fungsinya sendiri.

Lapisan udara atau atmosfer tersebar, baik secara ventikal maupun horizontal. Secara vertikal, lapisan atmosfer diberi nama yang berbeda yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, dan thermosfer.

Ada pula yang menambahkan dengan lapisan ionosfer, dan eksosfer.

Troposter
Lapisan troposfer, merupakan lapisan paling bawah dengan ketebalan rata-rata 12 km. Ketebalan lapisan troposfer di setiap tempat berbeda-beda. Di daerah kutub tebalnya sekitar 8-9 km, di daerah Lintang sedang kira-kira 11 km, dan di daerah ekuator/khatuIistiwa kira-kira 16 km.
Lapisan ini sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi, karena terjadi peristiwa cuaca seperti angin, hujan, awan, . dan halilintar, serta keadaan iklim.

Stratoster
Lapisan stratosfer, berada pada ketinggian sekitar 12-50 km, dengan ditandai adanya proses intervensi suhu artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan ketinggian mulai dan -56°C sampai 3°C.
Pada stratosfer tidak ditemukan lagi uap air, awan, maupun debu atmosfer. Ozon terkonsentrasi pada lapisan ini sehingga merupakan tempat penyaringan sinar ultraviolet.

Mesosfer
Lapisan mesosfer, mempunyai ketebalannya sekira 35 km (50-85 km dpal), dengan temperatur kurang dan -81°C dan merupakan lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor, sebab meteor sudah terbakar dan hancur pada lapisan ini.

Termosfer
Lapisan termosfer (ionosfer), berada pada ketinggian 85-500 km. Pada lapisan ini, terjadi kenaikan suhu secara tajam akibat penyerapan sinar X dan ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari.
Pada ketinggian sekitar 100 km ke atas, terjadi proses ionisasi yang menyebabkan terkonsentrasinya ion-positif (proton) dan ion negatif (elektron), sehingga pada ketinggian tersebut sering disebut ionosfer.
Pada lapisan ini terjadinya refleksi (pantulan) gelombang radio yang dipancarkan dari bumi untuk kemudian diterima di tempat lain.

Eksosfer
Lapisan eksosfer, merupakan lapisan atmosfer yang paling luar yang berada di atas ketinggian 500 sampal 1 .000 km. Pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat kecil. Karena terdapat kandungan gas hidrogen.

Gejala optik yang sering kali muncul pada atmosfer terutama pada lapisan troposfer, sebagai berikut:
  • Pelangi, yaitu suatu bentuk setengah Iingkaran (Iengkungan) di udara yang terdiri atas spektrum warna yang terjadi ketika sinar matahani mengenai partikel-pantikel air di udara.
  • Aurora, yaitu suatu gejala dalam bentuk cahaya yang sering tampak di sekitar Kutub Utara dan Selatan bumi.
  • Kilat adalah aliran atau loncatan listrik dalam bentuk cahaya (sinar) di antara dua awan atau antara awan dengan bumi yang bermuatan listrik berlawanan.
  • Fatamorgana, yaitu ilusi optik akibat pembiasan sinar matahani oleh udara dengan tingkat kerapatannya berbeda.
  • Halo, yaitu Iingkaran putih yang terkadang terlihat di sekitar matahari atau bulan.

Bagikan ke WhatsApp

No comments:

Post a Comment

Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.

Artikel Populer