Hubungan Pendidikan Kejuruan dan Filsafat

Hubungan Pendidikan Kejuruan dan Filsafat


Pada hakekatnya pendidikan dalam konteks pembangunan nasional mempunyai fungsi sebagai pemersatu bangsa, penyamaan kesempatan dan pengembangan potensi diri yang diharapkan dapat memperkuat keutuhan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Banyak pengertian yang disampaikan oleh para ahli mengenai pendidikan kejuruan yang intinya hampir sama, yakni mempersiapkan seseorang untuk bekerja.Artinya, setiap bidang studi adalah pendidikan kejuruan selama bidang tersebut dipelajari lebih mendalam dibanding lainnya serta dimanfaatkan sebagai bekal memasuki dunia kerja. 

Pada masa ini perkembangan dunia kerja sangat dinamis.Oleh karena itu, pendidikan kejuruan harus bersifat adaptif dan antisipatif terhadap perubahan dunia kerja.

Trilling, B. dan Fadel, C. (2009:10) menyatakan bahwa pekerjaan saat ini dan yang akan datang memerlukan ketrampilan komplek, keahlian, dan kreativitas.

Pergeseran paradigma pendidikan kejuruan dari hanya menciptakan tenaga kerja terampil menjadi menciptakan tenaga kerja terampil berpengetahuan dan berkarakter akan berdampak pada perubahan strategi pembelajaran di sekolah kejuruan.

Filsafat pendidikan merupakan aplikasi filsafat dalam pendidikan (Kneller, 1971: 86). Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah yang lebih luas, lebih dalam, serta lebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman maupun fakta-fakta pendidikan, dan tidak memungkinkan dapat dijangkau oleh sains pendidikan.

Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya (Permendiknas no 22 tahun 2006). 

Menurut Undang-Undang Pendidikan Nasional (UUSPN) no. 20 tahun 2003 “Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu dan siap pula melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi

Tujuan ini kemudian dijabarkan dalam permendikbud no 60 tahun 2014 tentang sekolah menengah kejuruan/madrasah Aliyah kejuruan mengenai pencapaian kompetensi lulusan SMK/MAK yaitu menunjukan sikap logis, kritis, analisis kreatif, cermat dan teliti, bertanggung jawab, responsif dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.

Bagikan ke WhatsApp

No comments:

Post a Comment

Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.

Artikel Populer