Ada kelakar yang berbunyi, “daripada sakit gigi, lebih balk sakit hati” Sakit hati bisa sembuh jika perasaan seseorang sudah kembali tenang dan sejuk tetapi sakit gigi betul-betul menyiksa. Makan tidak enak, berbicara dan diajak berbicara pun selalu membuat si sakit gigi kerap marah.
Meski “sakitnya tuh di sini...” (ya di gigi itu), kesehatan Mulut dan Gigi terkadang disepelekan oleh sebagian masyarakat karena mereka berpikir bahwa kerusakan yang terjadi pada gigi tidak berakibat fatal.
Padahal, adanya gangguan pada gigi dan rongga mulut dapat menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kondisi tubuh secara umum. Secara khusus, dampak dan ketidakmampuan seseorang menjaga kebersihan mulut secara maksimal, dapat mengakibatkan lubang pada gigi sehingga harus dirawat.
Namun tidak jarang seseorang mengabaikan kerusakan ini sehingga akhirnya gigi tersebut harus dicabut akibat mengalami kerusakan yang parah.
Padahal, adanya gangguan pada gigi dan rongga mulut dapat menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kondisi tubuh secara umum. Secara khusus, dampak dan ketidakmampuan seseorang menjaga kebersihan mulut secara maksimal, dapat mengakibatkan lubang pada gigi sehingga harus dirawat.
Namun tidak jarang seseorang mengabaikan kerusakan ini sehingga akhirnya gigi tersebut harus dicabut akibat mengalami kerusakan yang parah.
Akibat kehilangan gigi akan menimbulkan adanya gangguan penampilan, gangguan ketika berbicara, masalah pengunyahan dan akhirnya berdampak fatal bagi sistem pencernaan. Makanan yang tidak diolah secara sempurna melalui proses pengunyahan akan memperberat kerja sistem pencernaan.
Dari segi penampilan, seseorang yang bekerja dan berinteraksi langsung dengan orang banyak akan merasa kurang percaya diri dan mengubah raut wajah seseorang karena ketika seseorang mengalami kehilangan gigi.
Terutama gigi depan akan membuat wajah seseorang tampak lebih tua karena otot wajah tidak lagi mendapatkan dukungan dari gigi. Yang mudah terlihat adalah pipi melengkung ke dalam.
Dari segi penampilan, seseorang yang bekerja dan berinteraksi langsung dengan orang banyak akan merasa kurang percaya diri dan mengubah raut wajah seseorang karena ketika seseorang mengalami kehilangan gigi.
Terutama gigi depan akan membuat wajah seseorang tampak lebih tua karena otot wajah tidak lagi mendapatkan dukungan dari gigi. Yang mudah terlihat adalah pipi melengkung ke dalam.
Dari segi gangguan vokalisasi ketika berbicara, kehilangan gigi akan mengganggu keakuratan dan kefasihan seseorang dalam mengucapkan kata-kata sehingga kata yang diucapkan menjadi tidak jelas.
Kehilangan gigi secara fatal berakibat langsung pada gangguan sendi rahang karena akan menyebabkan gangguan sendi secara optimal untuk bergerak dan menimbulkan adanya bunyi pada rahang ketika membuka maupun menutup mulut yang lazimnya disebut sebagai gangguan sendi temporomandibular.
Gangguan sendi ini akan membuat seseorang merasakan nyeri pada daerah rahang dan dapat berakibat pada keterbatasan sendi rahang untuk dibuka maupun ditutup
Kehilangan gigi secara fatal berakibat langsung pada gangguan sendi rahang karena akan menyebabkan gangguan sendi secara optimal untuk bergerak dan menimbulkan adanya bunyi pada rahang ketika membuka maupun menutup mulut yang lazimnya disebut sebagai gangguan sendi temporomandibular.
Gangguan sendi ini akan membuat seseorang merasakan nyeri pada daerah rahang dan dapat berakibat pada keterbatasan sendi rahang untuk dibuka maupun ditutup
Selain dampak tersebut, hal yang dapat langsung dilihat secara kasat mata adalah susunan gigi geligi akan mengalami perubahan. Gigi yang dahulu rapat, akan menjadi berjarak dan tidak teratur, karena gigi yang ada akan bergeser mengisi ruangan gigi yang telah dicabut.
Saat ini di kalangan masyarakat dikenal beberapa jenis gigi tiruan. Ada gigi tiruan lepasan maupun cekat dengan masing-masing kelebihannya. Umumnya masyarakat lebih memilih gigi tiruan cekat karena lebih nyaman baik dari segi penampilan maupun kenyamanan dalam penggunaannya.
Namun hal ini kembali ke masing- masing kasus tiap orang untuk memilih jenis gigi tiruan yang sesuai untuk kasus kehilangan giginya.
Sehingga, pasien disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi sebelum memutuskan jenis gigi tiruan karena dalam pemilihan jenis gigi tiruan yang sesuai, mencakup banyak aspek dan pertimbangan dalam bidang kedokteran gigi.
Bagikan ke WhatsApp
No comments:
Post a Comment
Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.