Donald Trump Berkata Bulan milik Amerika
Sepak terjang Presiden Amerika Serikat Donald Trump memang sangat kontroversial, Ia selalu mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bahkan oleh kolega dan warga Amerika sendiri pun terkadang mengeleng-gelengkan kepala.
Walaupun warga dunia tak henti menghujatnya, karena hal kontroversialnya seperti :
Donald Trump (cnbc.com) |
- Mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel,
- Melarang warga dari 7 negara Muslim memasuki AS,
- Bertikai dengan Iran,
- Memulai perang dagang dengan Cina dan India.
- Menyetop pendanaan ke WHO
- Menyatakan salah satu cara melawan virus corona adalah dengan cara menyuntikkan cairan desinfektan langsung ke dalam tubuh manusia, hal ini bisa melawan virus dalam satu menit
- Meskipun akhirnya pernyataan terakhir ini diklarifikasinya (24/3/2020) bahwa itu hanyalah berupa sarkasme kepada wartawan, hanya untuk melihat apa yang terjadi. hihihi…
Baru-baru ini ia mengeluarkan lagi pernyataan yang memancing para warga dunia berkomentar bahwa negaranya berhak menambang bulan ataupun planet lainnya, dan tak bisa dihalangi aturan internasional…Wow..?!
Tentu saja hal ini langsung mendapat bantahan keras dari seterunya di masa perang dingin yaitu Rusia, Putusan Trump tersebut menegaskan seakan-akan AS tidak boleh dihalangi dalam upaya komersialisasi luar angkasa. Sebab, mereka tidak terikat aturan internasional apapun terkait hal itu…
lha kan memang belum ada aturannya ?!
"Warga Amerika harus punya hak untuk terlibat dalam eksplorasi komersial, pengambilan dan penggunaan sumber daya di luar angkasa," demikian petikan aturan eksekutif yang dibuat Trump tersebut.
Pada kenyataannya menambang Bulan memang bukan perkara mudah dan belum jelas kapan bakal terlaksana. Sejauh ini, belum ada perusahaan yang terang-terangan ingin menambang di satelit Bumi tersebut, hehehe…
Di sisi lain, lembaga antariksa Rusia Roscosmos menilai bahwa aturan tersebut merupakan kata halus dari upaya AS untuk membajak planet lain. Padahal antariksa merupakan milik seluruh umat manusia, bukan menjadi hak negara tertentu.
"Usaha untuk mengambil alih luar angkasa dan rencana agresif untuk benar-benar merebut teritori planet lain tidak membuat negara-negara menuju kerja sama yang bermanfaat," terang juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov sebagaimana dikutip laman reuters, Jumat (10/4/2020).
Rusia bereaksi keras karena selain Amerika Serikat, Rusia memang menjadi salah satu negara yang sering menjelajah antariksa; sehingga wajar jika mereka berani beradu argumen.
"Segala upaya untuk melakukan privatisasi angkasa dalam satu bentuk atau lainnya tidak bisa diterima," kata Peskov.
So…bagaimana pendapat anda sekalian ?!...
cnnindonesia.com
bbc.com
Bagikan ke WhatsApp
No comments:
Post a Comment
Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.