ISTRI YANG INGKAR DAN DURHAKA


Nabi Isa oleh Allah dibekali mukjizat mampu menyembuhkan segala penyakit yang bagaimana pun parahnya.

Bahkan Nabi isa dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati. Memang pada jaman itu orang Yahudi sangat tergila-gila pada ilmu ketabiban, maka Allah mengutus Nabi Isa untuk menundukkan kemampuan mereka.

Suatu saat Nabi Isa dalam perjalanannya melewati sebuah kuburan. la melihat seorang laki-laki tengah tertelengkup di atas tanah kuburan yang masih baru, tanah urukannya nampak masih basah. Laki-laki itu meratap sambil menangis tersedu-sedu. Perlahan-lahan Nabi Isa mendekat dan menyapa.


Laki laki itu menoleh, menatap orang di hadapannya. Karena dirasa tak mengenalnya, ia kembali rnembenamkan wajahnya dan tangisnya pun semakin menjadi. “Saudara.... Kenapa kau rnenangis? Kau menangisi kuburan itu?” tanya Nabi Isa seraya membungkuk, berusaha menatap wajah laki-laki itu.

“Aku menagisi istriku...,” sambil terisak-isak laki-laki itu menjawab...Yang ada dalam kuburan ini adalah istriku.” “Dia kan sudah meninggal. Kenapa masih kau ratapinya? Apakah tidak ada perempuan lain?” Laki-laki mendongakkan wajahnya, menatap Nabi isa. “Perempuan memang banyak,” sahutnya lirih.
“Tapi, yang seperti dia mungkin tak dapat kutemuinya lagi. Dia begitu setia dan hormat suami.

Disamping itu dia memiliki paras yang sangat cantik sekali. Kami masih baru dua bulan melangsungkan pernikahan. Disaat kami masih menikmati bahagianya pengantin baru, ternyata aku harus menanggung cobaan ini. Aku telah kehilangan dia.

Nabi isa menundukkan kepalanya. Sejenak ia terdiam. “Bagaimana kalau kira-kira istrimu bisa hidup lagi?” Tanya Nabi Isa kemudian. “Bagaimana mungkin!” sergah laki-laki itu tak percaya. “Kalau memang Allah menghendaki,” sahut Nabi isa.

“Jika memang benar, aku akan menuruti segala apa yang kau ucapkan. Aku akan bersujud kepada Allah dan Iebih mendekatkan din melebihi sebelumnya. Nabi isa menyuruh laki-laki itu minggir. Kemudian ia berkata kepada kuburan itu; “Ya, Ahlal qubur, qumi bi idzínillah! Hai penghuni kubur, bangkitlah dengan izin Allah!” Terdengar ledakan keras.

Tanah kuburan itu terbelah, dan muncullah seorang laki-laki tinggi besar. Kulitnya hitam ke abu-abuan. Begitu berdiri di hadapan Nabi isa, laki-laki dan dalam kubur itu berikrar; «Asyhadualla Ilaaha illallah, Wa Asyhadu Anna isa Rasulallah.” “Apakah dia itu istrimu?” tanya Nabi Isa kepada laki-laki itu sambil menunjuk orang yang muncul dan dalam kubur. “Bukan! Bukan dia istriku! Demi Allah, bukan dia !!“

Hei, orang yang baru bangun dari kubur, siapa dirimu?’ tanya Nabi Isa “Aku adalah bekas seorang pembunuh dan pemerkosa yang mati kafir. Tapi kini, aku beriman kepadamu, Ya, Nabi Isa” .

Karena orang yang dimaksud bukan dia, orang itu kemudian meninggal lagi. Namun dia telah memiliki keuntungan, sekarang dia mati dalam keadaan iman. “Yang mana kuburan istrimu?” tanya nabi Isa kepada orang menangis tadi.

“Ah, jadi tadi aku telah keliru mengenali tempat istriku dikubur. Pasti yang ini, tidak salah lagi,” lelaki itu menunjuk sebuah kuburan di sebelahnya. Dengan sabar nabi Isa menghadap kuburan yang ditunjuk itu dan berkata; “Ya, ahlal qubur, qumi bi idzinillah!”

Kuburan itu pun terbelah, lalu dari dalamnya keluar seorang perempuan cantik seraya tersenyum. Begitu melihat istni yang sangat dicintainya berdiri di hadapannya Iangsung dipeluk dengan mesra. Laki-laki itu melepas kerinduannya karena telah terpisah oleh maut hingga tak menyadari bahwa di tempat itu masih ada Nabi Isa. Setelah mengucapkan terima kasih kepada Nabi Isa. kedua suami istni itu bergandengan tangan pulang ke rumah mereka.

Setiba di rumah, mereka duduk-duduk di depan rumah. Sang suami tidur-tiduran dengan berbantalkan paha istrinya. Karena asyiknya suami itu terlelap tidur. Pada saat itu lewatlah seorang laki-laki yang gagah dan tampan dengan menunggang kuda. Dia adalah seorang Pangeran, putra seorang Raja. Pangeran itu melirik ke arah kedua suami istri yang nampak mesra itu.

Alangkah cantik perempuan itu, pikir Pangeran. Ia tersenyum dan mengedipkan matanya ke arah perempuan yang tengah menunggui suaminya tidur terlelap. Perempuan itu pun berpikiran sama. Betapa gagah dan tampannya Pangeran berjalan di depan rumahnya itu. Begitu jantan duduk di atas punggung kudanya. Dan sungguh berbeda jauh dengan suaminya.

Melihat ada tanggapan dari perempuan itu, Pangeran melambaikan tangannya. Melihat hal itu, langit-langit perempuan itu terasa roboh, dan bumi tempatnya berpijak menjadi bergoyang. Tanpa berpikir panjang lagi, dengan kasar kepala suaminya yang berada di pangkuannya disingkirkan.

Laki-taki itu tensentak dan terbangun. dan betapa keget nya ketika melihat istrinya dibawa kabur oieh seonang lelaki. Dengan cepat ia mengambil kudanya dan mengejar sambil berteriak-teniak, “Penculik’ Penculik! la melarikan istriku!!” Begitu mendengar teriakan itu, Pangeran menghentikan kudanya, menunggu.

Begitu berhadapan muka kedua laki-laki itu bertengkar hebat, merebutkan seorang perempuan yang telah berubah cintanya. Akhirnya, Pangeran itu menyerahkan putusannya ke pada penempuan itu. “Aku bukan istrinya, kata perempuan itu dengan sengit. Aku belum pernah menikah dengan lelaki manapun. Aku masih seorang perawan!” la membantah keterangan suaminya.

Betapa hancur lelaki yang menjadi suaminya itu. la begitu mencintai dan menyayangi istninya. Tapi sekarang istrinya justru mengingkarinya. Pada saat lelaki itu hatinya dipenuhi kekecewaan dan keputus asaan, datanglah Nabi Isa.

Melihat kedatangan Nabi Isa, suami itu sangat gembira. la berpikir bahwa Nabi itu pasti akan dapat menolong dan menyelesaikan masaiah yang dihadapinya. “Tuan, dia adalah istriku yang tadinya sudah meninggal. Tapi, seteiah Tuan hidupkan lagi, dia mengaku bukan istriku karena tergoda oleh Pangeran yang tampan itu,” katanya kepada Nabi Isa.

“Memang! Aku memang bukan istrimu. Aku tak mempunyai suami macam dirimu!” teriak istrinya menyela. “Baikiah, akan kita buktikan. Kalau memang kau betul betul bukan istrinya, maka kau akan hidup bersenang-senang dengan sang Pangeran.” ucap Nabi Isa dengan tenang. “Tapi, kaiau ternyata kau memang istri dan suamimu itu, dirimu akan kembali mati, seperti dulu sebelum kau kuhidupkan“

Begitu ucapan Nabi Isa belum selesai, maka Iepaslah nyawa perempuan khianat yang durhaka itu. Bedanya, sekarang dia meninggal dalam keadaan ingkar terhadap suami dan maksiat kepada Allah.

Bagikan ke WhatsApp

No comments:

Post a Comment

Selamat datang di Blog Saya, silakan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel. Terima Kasih.

Artikel Populer